BBM Dinaikkan Mendadak, Pembeli di SPBU Banyak yang Tak Tahu
Masyarakat pengguna bahan bakar minyak (BBM) banyak yang tidak tahu kalau harga BBM telah dinaikkan di tengah hari. Biasanya kenaikan harga BBM diumumkan dinihari pukul 00.00.
Di beberapa SPBU di Jakarta sempat terjadi ketegangan antara petugas dengan pembeli. Mereka kaget Pertalite yang biasanya Rp7.650 tiba-tiba menjadi Rp10.000 per liter.
"Yang benar aja Bang, kapan naiknya, tadi pagi saya beli masih Rp7.650," kata Yanto warga Kebun Jeruk Jakarta Barat dengan nada tinggi.
"Diumumkan tadi siang pukul 14.30," jawab petugas berusaha ramah, meskipun kerap dicaci maki pembeli.
Meskipun harga pertalite dan solar naik, antrean untuk kendaraan roda dua masih panjang. Berbeda dengan jalur pengisian untuk roda empat, terlihat sepi. Tapi ada beberapa pengendara motor yang batal membeli BBM, karena uangnya tidak cukup
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah hari ini telah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Lalu, BBM jenis Pertamax menjadi Rp14.500 per liter.
Kebanyakan motor yang mengantre akan membeli BBM Pertalite. "Tadi baca berita, katanya mau naik. Mendadak banget, biasanya naik jam 12 malam," kata salah satu warga bernama Sugiyanto.
Dia mengantre bersama 36 sepeda motor lainnya untuk membeli Pertalite. Tak cuma Sugiyanto, Arief juga mengantre Pertalite karena ada pengumuman kenaikan harga BBM di berita.
"Iya nih mendadak banget, pengumumannya nggak biasa. Waktu saya akan mengisi pertalite harga sudah berubah," imbuhnya..
Antrean di SPBU cukup rame setelah mendengar BBM akan naik. Ketika pukul 14.20 petugas SPBU mengumumkan kenaikan tinggal 10 menit lagi. "Ayo-ayo harga akan berubah 10 menit lagi," ujarnya.
Tepat pukul 14.30 harga berubah. Sementara antrean cukup panjang, dan harus membeli BBM dengan harga baru.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan, harga Pertalite naik menjadi Rp10.000 per liter, kemudian solar naik jadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax nonsubsidi naik jadi Rp14.500 per liter.
"Ini berlaku 1 jam sejak diumumkan penyesuaian harga. Berlaku pukul 14.30 WIB," kata Arifin dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu, 3 September 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dengan perhitungan ini, angka subsidi dari Rp502 triliun akan naik jadi Rp653 triliun jika harga rata-rata minyak dunia US$ 99. Sedangkan, jika harga ICP US$ 85 sampai Desember, kenaikan subsidi jadi Rp 640 triliun.
"Ini kenaikan Rp137 triliun atau Rp151 triliun tergantung harga ICP," kata Sri Mulyani.
Sementara, Mantan Menko Ekonomi Rizal Ramli, mempertanyakan pada pemerintah, subsidi sebesar itu siapa yang menikmati. "Rakyat kecil apa orang-orang bermobil, yang menikmati subsidi ratusan triliun rupiah itu, tapi rakyat kecil yang selalu jadi korban," ujarnya saat diwawancarai ngopibareng.id, Sabtu, 3 September 2022.
Advertisement