Bazar Ramadhan di Kota Probolinggo Libatkan 95 UMKM
Warga Kota Probolinggo yang ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari pada bulan puasa tidak usah khawatir. Pemkot Probolinggo telah menyediakan Bazar Ramadhan yang diikuti 95 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jalan KH Mas Manshur di sebelah utara Alun-alun Kota Probolinggo.
Seperti tampak pada Rabu sore, 14 April 2021, 95 lapak UMKM yang berjajar memanjang di depan Stasiun Probolinggo itu ramai dengan aktivitas jual-beli. Untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19, penjual dan pembeli diminta menaati protokol kesehatan seperti, harus mengenakan masker.
“Kalau ada pembeli tidak memakai masker, penjual harus mengingatkan. Mari kita jaga bersama protokol kesehatan di Bazar Ramadhan,” kata Walikota Hadi Zainal Abidin.
Demi menjaga protokol kesehatan, juga ketertiban, Pemkot Probolinggo menugaskan sejumlah personal Satpol PP untuk bertugas di lokasi Bazar Ramadhan.
Bazar Ramadan dibuka selama 28 hari, 13 April hingga 10 Mei mendatang. Jam operasional bazar berbagai macam kuliner itu dibuka sekitar pukul 15.00 hingga pukul 17.30.
Bersamaan dengan pembukaan Bazar Ramadhan, Selasa,1 3 April 2021 jumlah warga Kota Probolinggo yang terkonfirmasi Covid-19 tinggal tiga orang.
“Bazar Ramadhan dibuka untuk menggerakkan perekonomian UMKM, sisi lain pandemi sudahjauh menurun. “Dari lima pasien Covid-19, dua sudah sembuh, tinggal tiga yang dirawat,” kata Habib Hadi, panggilan akrab walikota.
Sementara itu Kepala DKUPP Fitriawati menambahkan, Bazar Ramadan merupakan wujud kepedulian Pemkot Probolinggo untuk menyambut Ramadhan. “Mudah-mudahan UMKM ikut tergerak dan masyarakat mudah mendapatkan makanan dan minumuman untuk takjil,” katanya.
Selain di Bazar Ramadhan, warga juga bisa dengan mudah membeli makanan dan minuman untuk takjil di Jalan Pahlawan dan Jalan HOS Tjokroaminoto. Di kedua ruas jalan untuk masyarakat secara swadaya membuka lapak-lapak makanan dan minuman pada bulan Ramadhan.
Setiap hari, sekitar pukul 15.30-17.30 kemacetan mewarnai kedua jalan protokol di tengah Kota Probolinggo. Soalnya, pembeli meluber hingga ke badan jalan.