Bayi yang Dibuang Ibunya di Mojokerto Diserahkan ke UPT PPSAB
Bayi laki-laki dalam kardus yang ditemukan di depan rumah warga Mojokerto pada Jumat 22 Maret 2024 diserahkan kepada UPT Pelayanan dan Perlindungan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) Dinsos Provinsi Jatim di Sidoarjo. Ini dilakukan agar bayi mendapatkan pengasuhan yang jelas.
Bayi itu diserahkan dalam kondisinya stabil dan membaik, setelah beberapa hari sejak ditemukan dilakukan perawatan di ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Prof dr Soekandar.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto Tri Raharjo menegaskan, identitas orang tua bayi hingga kini masih belum ditemukan. Sehingga, bayi laki-laki dalam kardus yang ditemukan di depan rumah Buaman 59 tahun warga Dusun/Desa Purworejo, Pungging, Mojokerto itu diserahkan ke UPT PPSAB Dinsos Provinsi Jatim pada Rabu 27 Maret 2024 pukul 09.00 WIB.
"Jadi kewenangan berkaitan dengan bayi terlantar itu bisa di masyarakat di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) bisa juga di UPT PPSAB Provinsi. Tadi sudah kita serahkan, kita cukupi semua persyaratan-persyaratan administrasi," kata Tri kepada wartawan.
Jika ada orang tua yang berniat mengadopsi bayi itu, menurut Tri, prosesnya bakal mengikuti regulasi yang telah ditetapkan pemerintah. Jadi nanti ketika ada Calon orang tua angkat (Cota) itu nanti berkaitan dengan persyaratan semua nanti di UPT PPSAB, ada macam-macam persyaratannya," tegasnya.
Sebelumnya, bayi laki-laki dalam kardus ditemukan di teras rumah Buaman pada Jumat 22 Maret 2024 dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Bayi masih memakai baju lengkap dan selimut. Di sebelahnya terdapat tas berisi perlengkapan bayi dan surat wasiat yang nampaknya ditulis tangan oleh ibu si bayi. Berikut isi surat wasiat yang ditinggalkan bersama bayi malang tersebut.
Nama: Ashraf Hamzah Zaki Putra
Lahir: 19 Maret 2024 pukul 19.03
Tolong jaga anak ini dengan baik. Maaf karna belum bisa rawat anak ini dikarenakan kami tidak punya biaya untuknya. Berat sekali saya melepasnya. Maafin mama ya sayang, mama tidak punya apa apa untuk kamu bertahan hidup, mama sedang di posisi sangat sulit untuk bertahan makan pun mama masih tidak mampu untuk tiga kali sehari, mama sayang sekali dengan Ashraf. Tolong jaga anak ini ya. Saya mohon maaf sekali. Terima kasih banyak.