Bayi Perempuan Mungil itu Terlahir Selamat di Huntara Bawean
Kisah kehidupan, antara lahir dan kematian mempunyai keistimewaan tersendiri bagi setiap manusia. Pada saat apa pun kondisinya, seseorang bisa mengalami momentum istimewa, seperti kelahiran.
Pasangan suami istri, Rahmad Masudin dan Halimatussa’diyah, penghuni Huntara atau hunian sementara di Dusun Dedawang Desa Telukjati Dawang Kec. Tambak Pulau Bawean Sabtu (14 April 2024) lalu dianugerahi anak pertama, dengan kelahiran bayi perempuan.
Meski suasana lebaran Idul Fitri, warga terdampak gempa belum berani tinggal di rumah dan lebih nyaman menempati huntara yang dibangun untuk setiap keluarga.
Syarifuddin, Pengurus LAZISNU PBNU dalam kunjungan monitoring program Pembangunan HUNTARA ke pulau Bawean berkesempatan mengunjungi ibu dan bayi di HUNTARA memberikan bantuan peralatan bayi.
Persalinan di Polindes atau Poliklinik Desa.
Ending, panggilan akrab putra daerah Bawean ini menuturkan ibu bayi, awalnya sudah bersiap untuk melakukan persalinan di Polindes atau Poliklinik Desa.
Tapi karena tiba-tiba ada gempa susulan, maka untuk menghindari dampak yang membahayakan bagi ibu dan bayi, maka diputuskan kembali ke Huntara dan dilakukan persalinan di hunian sementara ini dengan selamat.
Hari Sabtu itu terjadi Gempa susulan, pada pukul 14:46 WIB, dengan kekuatan 3,6 magnitudo.
“Perasaan saya terenyuh dan prihatin, melihat kondisi ibu yg melakukan persalinan di Huntara dengan fasilitas seadanya, mudah-mudah ibu dan bayi tetap sehat”, imbuhnya.
Keberadaan Huntara untuk setiap keluarga, menggantikan pengungsian massal di Bawean disambut gembira warga terdampak. Ratusan Huntara telah berhasil dibangun, atas kerjasama NU PEDULI, Gusdurian Peduli, dan Karina Surabaya.