Bayi Pedangdut Selvi Kitty Idap Penyakit Kawasaki
Putra semata wayang Selvi Kitty dan Rangga Ilham, Abizard Kavin Suseno didiagnosa mengidap penyakit langka. Nama penyakit itu Kawasaki. Sekilas terdengar seperti merek kendaraan bermotor.
Selvi Kitty tak menyadari gejala yang timbul pada bayi yang dilahirkannya secara caesar, pada 18 Februari 2019.
Penyakit sang bayi baru ketahuan setelah berobat ke dokter dan melakukan cek darah.
"Waktu pertama itu tanda-tandanya dia kayak merah-merah. Lidah merah, bibir merah, dan enggak mau makan tapi untungnya ya bukan untung sih, Abizard masih tahap satu," ungkap Selvi Kitty.
Menurut dia, penyakit Kawasaki itu ada tiga tahapan. Jika sudah sampai tahap dua dan tiga itu penanganannya akan sangat berat. "Tahap satu Abizard sudah masuk cairan. Kalau telat penangannnya bisa lewat," ucapnya.
Dokter pun belum bisa menemukan pangkal penyebab penyakit yang dialami Abizard.
"Belum tahu dokter juga penyebabnya itu. Cuma bisa disembuhin sementara, tapi bisa muncul lagi," ujar Selvi Kitty.
Maka itu, Selvi Kitty sangat menjaga kondisi anak pertamanya itu. "Sekarang jangan sampai berdarah, kejedot. Kalau itu terjadi bisa kambuh lagi, makanya sekarang minum kayak obat pengencer darah," tutur ibu satu anak ini.
Meski masih dicari penyebab penyakit Kawasaki yang diidap putranya, Selvi Kitty sempat khawatir jika dirinya sering menggunakan infus whitening ketika dirinya sedang mengandung Abizard.
"Dulu waktu sering infus whitening itu, ada kekhawatiran jika ada efeknya. Tapi memang belum diketahui sebabnya juag (penyakit anak)," beber Selvi Kitty.
Pengalaman ini menjadi sebuah pelajaran penting bagi Selvi Kitty. Dia tak akan menggunakan rangkaian perawatan kecantikan yang aneh-aneh lagi ke depannya.
"Ya itu dia makanya kalau perawatan pilih-pilih lagi aja, yang infus-infus, obat-obatan itu kita kan gak tahu kandungannya, kita iya-iya aja. Makanya sekarang aku udah gak pernah yang kayak gitu lagi, jadi pelajaran banget," ungkapnya.
Penyakit Kawasaki ini kabarnya hanya menyerang balita laki-laki. Beberapa kasus yang pernah ada selalu melibatkan korban anak laki-laki.
Advertisement