Bayi Mungil Dicakar dan Dibanting Kera Liar
Sempat mereda pada akhir November 2018 silam setelah diburu (ditembaki) gara-gara menyerang bayi dan anak-anak, kera-kera liar kembali muncul di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
Kali ini, seekor kera dewasa dipergoki warga saat menyerang Muhammad Aldo Sanjaya, bayi berusia sekitar 40 hari.
"Benar, Aldo yang masih bayi berumur sekitar 40 hari dicakar dan dibanting oleh seekor kera," ujar Ketua RT RT 3 RW 4 Kedungasem, Abdur Rohim, 62 tahun, warga Kedungasem, Selasa, 23 April 2019.
Beruntung bayi tersebut hanya mengalami luka ringan di muka dan kepalanya lebam akibat dibanting oleh kera.
Peristiwa serangan kera terhadap Aldo, anak kandung pasangan Arsono, 41 tahun dan Yuliatin, 34 tahun itu sengaja ditutupi. Agar tidak membuat warga sekitar terutama anak-anak 'terteror' gerombolan kera, kasus itu sengaja tidak disebarluaskan.
Tetapi kabar adanya bayi diserang kera liar itu tetap saja beredar dari mulut ke mulut. Akibatnya, warga sekitar terutama anak-anak mengaku ketakutan.
Rohim menceritakan, pada hari nahas, Aldo sedang ditidurkan di kamar sementara ibunya mencuci baju di belakang rumahnya. Arsono, sang ayah sedang berjualan bakso keliling.
"Tiba-tiba terdengar tangisan Aldo keras sekali. Ibunya kaget demi mengetahui anaknya dicakar kera," ujar Rohim.
Tidak sebatas dicakar, kera liar itu berusaha menggendong Aldo. Yuliatin pun berteriak meminta tolong sehingga sejumlah warga berdatangan.
Kera itu akhirnya melepaskan tangannya yang menggendong Aldo. Akibatnya Aldo jatuh terbanting ke lantai.
Hal senada dibenarkan Lurah Kedungasem, Nurhadi yang sempat mendatangi warganya yang menjadi korban kera.
"Dulu serangan gerombolan kera ini mereda setelah seekor kera dewasa dan seekor kera muda ditembak warga yang memburunya. Anehnya, kok sekarang kera-kera liar itu datang lagi," ujarnya.
Untuk menghalau serangan kera, Nurhadi mengaku, akan kembali mengerahkan para pemburu kera bersenjata senapan angin.
Yang jelas, pasca serangan kera liar itu, sebagian warga Kedungasem mengaku, ketakutan. Mereka khawatir anak-anaknya diserang kera-kera itu.
Sebagian warga pun menutup rapat-rapat pintu dan jendela rumahnya. Mereka khawatir kera-kera itu menyelinap masuk ke dalam rumah kemudian menyerang anak-anak.
"Ya kami yang punya anak kecil jelas ketakutan dengan kemunculan kembali kera-kera liar itu," ujar Siti Maulana, 53 tahun, warga Kedungasem.
Lurah Nurhadi berharap, warganya jangan panik terkait munculnya kera-kera ekor panjang itu. "Hati-hati dan waspada, tidak usah takut berlebihan," ujarnya. (isa)