Bayi Dicekoki Kopi Susu Sachet, Ibu pernah Kasih Makan Ayam Pedas
Pemerintah berupaya mencegah dan mengatasi stunting bayi. Di sisi lain, viral video seorang ibu memberi bayinya kopi susu sachet (kemasan). "Bayi minum kopi Good *** kan ada susunya daripada dikasih susu Frisian **** ndak ada susunya," demikian video viral di TikTok.
Pemilik akun juga menuliskan kondisi pencernaan bayi berubah sejak minum kopi. Pemilik akun mengatakan sang bayi hanya BAB sembilan kali dalam sehari dari sebelumnya 10 kali saat meminum susu kental manis. Video itu diketahui berasal dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Rosmini Pandin mengatakan, pihaknya telah menelusuri video tersebut. Pelaku mengakui video tersebut dibuat hanya untuk kebutuhan konten. “Itu adalah kasus, ibu ini hanya ingin membuat konten. Dia tidak benar-benar ingin memberikan anaknya kopi sachet. Pengakuannya dia hanya ingin viral,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Rosmini, pihaknya tetap menelusuri soal masalah gizi yang dialami bayi berusia tujuh bulan tersebut. Termasuk pemahaman orang tua soal kebutuhan gizi bayi tersebut. “Untuk sementara ini, saya menyuruh petugas kami untuk mengecek imunisasinya. Apakah ibunya peduli atau tidak? Kalau ibunya peduli, dia pasti tahu apa yang harus dia lakukan untuk anaknya,” ungkap Rosmini.
Ia pun menegaskan, kopi saset tidak cocok diberikan untuk balita. Sebab mengandung gula dan kafein yang tidak cocok untuk tubuh balita. Dia menyarankan balita diberi Air Susu Ibu (ASI) atau susu formula dan makanan pendamping ASI (MPASI).
Selain itu, Rosmini meminta orang tua untuk rutin mengecek dan berkonsultasi ke Posyandu terkait pemenuhan gizi balita. Dinkes Sulsel bersama Dinkes kabupaten/kota dan puskesmas mengajak orang tua memperhatikan kondisi gizi anak untuk mencegah gizi buruk dan stunting.
Presiden Jokowi Bersuara
Mengetahui video viral tersebut, pihak kepolisian bertindak cepat dengan mendatangi orang tua bayi tersebut. Hal itu lantas disinggung Presiden Jokowi saat Rakernas BKKBN secara daring di Jakarta, Rabu 25 Januari 2023.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai seharusnya kader Posyandu atau BKKBN yang harus menemui orang tua bayi tersebut. “Seharusnya yang bener mestinya kader posyandu, kader dari BKKBN yang datang ke sana. Karena kecepatan Kapolri mungkin, karena reaksi Kapolri cepet maka dateng lebih cepat dari kader,” tegasnya.
Tanggapan Kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui anggotanya sampai turun tangan menemui orang tua balita yang viral karena diberi minum kopi sachet.
"Kebetulan anggota kami melihat dan itu viral, ada anak bayi yang mungkin karena keinginan orang tuanya ingin memberikan susu, kemudian memberikan susu tapi yang ada di dalam sachet instan kopi susu. Ini saya kira sudah ditindaklanjuti oleh anggota kami," terangnya.
Kapolri mengatakan orang tua balita itu sempat bingung melihat polisi sampai mendatanginya. Namun, aparat kepolisian itu justru memberikan bantuan kepada balita tersebut.
"Kita berikan bantuan-bantuan penambahan gizi khusus untuk kebutuhan anak," tandasnya.
Listyo Sigit mengatakan, Polri juga memiliki para dokter di rumah sakit milik Polri yang siap membantu menekan stunting.
"Jadi saya minta ini bisa diterapkan dalam membantu proses mengejar target menurunkan angka stunting. Saya kira ini bisa kita lakukan dengan metode yang sangat mudah, mudah-mudahan bisa ikut membantu program pemerintah," ujar dia.
Kondisi Bayi Sehat
Dokter klinik Polres Gowa, Anniza mengatakan, kondisi bayi tidak ada masalah signifikan. Ia menilai bayi hanya obesitas. "Bayi sudah mendapatkan bantuan susu bubuk. Sebelumnya pada saat usia empat sampai tujuh bulan minum susu kental manis," terangnya.
Kapolres Gowa, AKBP Reonald dalam keterangan persnya mengatakan, Y sengaja membuat video untuk mendapatkan bantuan online. Sebelum membuat konten kopi sachet, Y pernah memberi makan bayinya ayam goreng pedas.
"Untuk mendapatkan donasi, tetapi caranya salah. Kami hanya memberikan pembinaan dan edukasi," tandasnya.