Bayi di Jember Dibuang ke Saluran Air, Ditemukan Sudah Meninggal
Warga Dusun Bedadung Kulon, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Jember digegerkan penemuan mayat bayi, di saluran pembuangan air. Kasus tersebut saat ini ditangani Polsek Rambipuji.
Salah satu saksi berinisial YD, warga setempat menceritakan, awalnya bayi tersebut ditemukan oleh warga pada Selasa, 25 Juni 2024 pukul 16.00 WIB. Karena sudah meninggal dunia, mayat bayi tersebut dimakamkan di TPU setempat.
Namun, pada pukul 21.00 WIB, Kepala Dusun setempat melaporkan kejadian itu ke Polsek Rambipuji. Tak lama kemudian, anggota Polsek Rambipuji bersama Tim Inafis Polres Jember melakukan olah TKP.
“Tadi malam saat mau menonton pertandingan sepak bola, saya melihat ada banyak polisi di lokasi penemuan. Awalnya saya tidak tahu ada kejadian apa, namun informasi yang saya terima ada penemuan bayi yang sudah meninggal,” katanya, dikonfirmasi Rabu, 26 Juni 2024.
Berdasarkan informasi yang disampaikan sumber terpercaya, polisi saat ini sudah berhasil mengetahui ibu dari bayi tersebut. Diketahui ibu kandung bayi itu berinisial SH, warga Kabupaten Gresik.
Perempuan berusia 19 tahun itu, awalnya datang ke Dusun Bedadung Kulon menghadiri resepsi pernikahan kerabatnya. Ia sempat menginap di rumah kerabatnya itu.
Tanpa sepengetahuan warga lainnya, SH melahirkan bayi di dalam kamar mandi. Bayi yang sudah meninggal itu kemudian dibuang ke saluran pembuangan air.
Sementara itu, Kapolsek Rambipuji Iptu Eko Yulianto membenarkan penemuan mayat bayi tersebut. Masyarakat yang menemukan bayi itu baru melapor ke Polsek Rambipuji setelah bayi itu dimakamkan.
Sejauh ini, Eko belum bisa memberikan penjelasan secara rinci, karena masih dalam proses penyelidikan. Eko akan menyampaikan perkembangannya ke publik setelah duduk perkara kasus tersebut terang benderang.
Saat ditanya kronologi penemuan mayat bayi tersebut, Eko belum berani menyampaikan ke publik. Eko khawatir informasi yang disampaikan terlalu dini tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
“Saya tidak mau memberikan penjelasan karena masih proses lidik. Saya mau, tidak ingin menyampaikan informasi kaleng-kaleng (sembarangan). Ditunggu saja nanti,” ungkapnya.