Bayi Berkelamin Ganda di Dompu, Bingung Nama Butuh Biaya Operasi

Seorang bayi berusia 1 tahun 8 bulan memiliki kelamin ganda. Anak dari pasangan Angga dan Nurul ini merupakan warga Dusun Madya, Desa Kempo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kondisi sang anak berkelamin ganda ini diketahui orangtuanya saat berusia tiga bulan. Dokter menyarankan sang anak segera dioperasi tetapi pasangan yang berprofesi buruh tani ini tak punya biaya.

Menurut Nurul, operasi itu membutuhkan biaya sekitar Rp 30 juta. "Biaya operasinya Rp 30 juta, rencananya di Bali. Kalau tidak di Mataram, ya di Bali," ujarnya.

Semula, Angga dan Nurul belum memberikan nama karena mereka belum yakin dengan kelamin anaknya. Belakangan, mereka akhirnya memberi nama Faisal kepada anaknya. Belakangan kedua orangtua Faisal ragu dengan pemberian nama tersebut. Sebab, Faisal mengeluarkan air kencing melalui kelamin perempuan.

"Hanya satu yang berfungsi, yang kelamin perempuannya biasa kalau kencing," jelas sang ibu.

Kondisi bayi itu belum bisa dipastikan berjenis kelamin perempuan meski hanya alat kelamin perempuannya yang berfungsi. Perlu tindakan ilmiah yang dilakukan dokter untuk memastikan jenis kelamin bayi tersebut.

Nurul mengungkap, anaknya itu sudah empat kali keluar masuk rumah sakit untuk proses perawatan. Dia mengalami sakit di perut ketika hendak membuang air kecil.

"Sudah empat kali masuk rumah sakit, dokter selalu mengatakan harus operasi. Tapi kami bilang belum ada biaya," ucapnya.

Selama ini, Nurul dan suaminya merawat anaknya di rumah dengan mengonsumsi obat pereda nyeri sakit perut ketika buang air kecil secara rutin. Obat tersebut dibeli seharga Rp 200.000 sekali beli dan rutin dilakukan.

Dalam dunia medis, amibigous genitalia atau kelamin ganda adalah kondisi saat bentuk alat genital atau kelamin tidak jelas, sehingga terlihat seperti memiliki kelamin ganda, yaitu perempuan dan laki-laki. Kondisi ini disebabkan oleh kelainan perkembangan organ kelamin saat bayi masih dalam kandungan.

Bayi Faisal membutuhkan uluran tangan untuk biaya operasi agar statusnya jelas sebagai pria atau perempuan.