Bayi Baru Lahir di Lamongan, Dibuang di Kolong Kursi Warung
Pembuangan bayi baru lahir kembali terjadi di Lamongan. Kali ini, ditemukan di teras warung milik Hartik, di Dusun Krajan, Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup, Minggu 25 Desember 2022.
Berawal sekitar pukul 05.00, saat itu Mukajid, 58, warga Dusun Gagar, desa setempat, sedang asyik kerja di sawah. Sayup-sayup seperti mendengar tangis bayi. Ia pun berhenti, memperjelas pendengarannya apa benar ada suara tangis bayi. Karena jauh dari pemukiman.
Suara tangis bayi semakin jelas didengarnya, hingga akhirnya Mukajid yang mengaku penasaran, memutuskan mencari arah sumber suara tersebut. Ia kemudian berjalan ke arah warung Hartik, yang pagi itu masih tutup, bangunan satu-satunya di area persawahan. Sejarak kurang lebih 50 meter dari sawah Mukajid.
Tetapi, suara tangis bayi yang tadinya terdengar jelas, dan diyakini Mukajid berasal dari warung milik Hartilk, ternyata menghilang. Sempat ditunggu lama tidak juga terdengar lagi, Ia pun hendak kembali ke sawahnya.
Hanya, dia memutuskan kembali, karena baru sekitar 20 langkah tangis bayi itu terdengar kembali. Bahkan, kali ini lebih keras dan jelas berasal dari warung.
"Begitu saya hendak menuju warung, beberapa meter dari depan saya melihat ada bayi tergeletak bergerak-gerak dan masih menangis, " tuturnya, seperti disampaikan kepada polisi.
Bayi itu berada di kolong kursi pajang terbuat dari bambu, persis di samping kanan pintu warung. Bayi itu berada di atas tas kresek warna kuning, bergerak-gerak dan menangis. Sedang di sampingnya ada rok motif batik warna cokelat.
Mukajid sempat tercengang. Dia juga tidak berani menyentuh bayi yang terlihat masih berlumuran darah tersebut. Selanjutnya, Mukajid bergegas menemui dan meminta bantuan Imam, 56, yang saat itu juga sedang bekerja di sawah.
"Tapi kita berdua juga masih belum berani menyentuh, hingga akhirnya ada yang menginformasikan ke polsek, " imbuh Mukajid.
Begitu menerima laporan, Aipda Ahmad Suja'is, anggota Polsek Mantup dengan mengajak didampingi Bidan Desa, Erni Arifah dan Ida Rahmawati serta anggota koramil segera menuju tempat kejadian perkara (TKP).
Saat itu juga bayi segera dievakuasi dan kemudian dibawa ke Puskesmas Mantup untuk menjalani perawatan. Kondisi bayi sehat. Panjang 46 centimeter dan berat badan 2,5 kilogram. Tali pusar sudah terpotong namun tidak beraturan.
Kapolsek Mantup, AKP M. Kosim dikonfirmasi melalui Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro mengatakan, pihaknya sedang mengembangkan penyelidikan. "Kami juga tidak berani memastikan, bayi itu dibuang oleh ibunya sendirian atau ada orang lain yang bersamanya, kami masih akan menyelidikinya," tandasnya.
Bayi Lahir Tak Jauh dari Tempat Dibuang
Selang satu jam setelah bayi baru lahir itu ditemukan, muncul kabar bahwa, Abdul Manan, 56 tahun, warga Dusun Gagar, desa setempat menemukan sesuatu onggokan diduga ari-ari yang biasa keluar bersamaan bayi lahir.
Ari-ari itu ditemukan 200 meter dari jalan raya Sukobendu, di dekat sawah Abdul Manan dalam kondisi berceceran. Bahkan, di lokasi juga terlihat bekas darah mengalir. Oleh Abdul Manan, ari-ari itu segera dimasukkan ke dalam tas kresek warna hijau yang ditemukan di lokasi. "Jarak ditemukannya ari-ari dengan lokasi penemuan bayi kurang lebih 350 meter," tutur Ipda Anton.
Banyak yang menduga, tempat ditemukannya ari-ari merupakan tempat bayi dilahirkan. Hanya, polisi juga tidak berani memastikan, karena tidak ada pengakuan pelaku. Apalagi, juga tidak ada saksi yang mengetahuinya. "Di luar pengakuan pelaku dan keterangan saksi, yang lebih tahu adalah medis," pungkasnya.