Bayi 5 Bulan di Siwalankerto Dibunuh Ibu, Tersangka Ancam Nenek
Tersangka pembunuhan bayi lima bulan di Siwalankerto, Surabaya, Eka Sari. Jenazah korban membusuk di rumah dan dilaporkan neneknya ke warga, pada Sabtu, 25 Juni 2022. Selain melakukan tindakan keji membunuh darah dagingnya sendiri, pelaku 25 tahun itu juga mengancam ibu kandungnya sendiri agar tidak lapor ke warga.
Kapolsek Wonocolo, Kompol Roycke Hendrik menjelaskan, Eti selaku nenek sekaligus saksi itu awalnya tidak mengetahui jika cucunya sudah meninggal. Perempuan 47 tahun itu tetap membuatkan susu untuk cucunya. Namun, cucunya sudah tidak bergerak.
"Saksi Eti mengetahui saat hendak memberikan susu kepada korban. Eti mengetahui bayinya hanya diam dan sudah biru," kata Roycke saat jumpa pers di Mapolsek Wonocolo, Minggu, 26 Juni 2022.
Mengetahui hal itu, Eti kemudian memberitahu Eka Sari bahwa bayinya sudah tidak bergerak. Namun, tersangka malah mengancam akan membunuh ibunya jika menceritakan hal itu ke orang lain.
"Tersangka mengancam akan membunuh Eti jika memberitahu kepada suami dan tetangga jika anaknya meninggal," jelasnya.
Mendapat ancaman itu, Eti sama sekali tidak berani keluar rumah dan memutuskan mengurung diri. Sedangkan tersangka, berangkat bersama suami dan anak pertamanya ke Yogyakarta.
“Suaminya tidak tahu karena mengira bayinya tidur, sehingga Tersangka bersama suaminya dan anak pertama ke Gunung Kidul," ucapnya.
Akan tetapi, Eti yang sudah tidak kuat dengan bau busuk yang dikeluarkan cucunya akhirnya memberanikan diri keluar rumah. Ia juga menceritakan semuanya ke tetangga dan pihak kepolisian.
Tak butuh waktu lama, Eka Sari langsung diamankan oleh petugas dan statusnya tersangka. “(Diamankan) saat family gathering kantor dilaksanakan di Gunung Kidul (Yogyakarta),” kata Roycke.
Peristiwa tersebut, kata Roycke, berawal ketika Eka Sari memandikan bayinya tersebut, pada Selasa, 21 Juni 2022, sekitar pukul 15.00 WIB. Ketika itu, si bayi menangis terus menerus.
Karena tangisannya tak kunjung berhenti, Eka langsung melemparkan bayinya tersebut ke tempat tidur. Hal tersebut menyebabkan adanya luka lebam di bagian kepala serta punggung korban.
“Di lemparkan ke tempat tidur dalam kondisi terlentang, sehingga menyebabkan lebam di kepala bagian belakang dan punggung. Kepala belakang keluar cairan,” jelasnya.
Advertisement