Bayar Pajak Kendaraan Bisa Lewat HP, Ini Caranya
Surabaya: Mulai Maret 2017, pembayaran pajak kendaraan bisa dilakukan dengan menggunakan ponsel. Kebijakan ini setelah Dinas Pendapatan bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur bersepakat untuk menggunakan layanan e-smart samsat berbasis android pada awal Maret 2017 mendatang.
"Kalau tidak ada halangan awal maret launcing e-smart samsat berbasis android kami lakukan. Dengan layanan ini pembayar pajak tidak perlu repot lagi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Ibnu Isticha usai rapat koordinasi tim pembina samsat di Shinggasana, Surabaya, Rabu (22/2).
Di e-smart berbasis android ini, maka pembayar pajak bisa melakukan kelengkapan administrasi juga bisa mengetahui berapa pajak yang harus dibayar termasuk juga dendanya. Setelah itu, proses pembayaran juga bisa dilakukan dengan internet bangking karena samsat juga telah bekerjasama dengan lima bank milik pemerintah yaitu BNI, BRI, BTN, Bank Mandiri dan Bank Jatim.
Setelah melakukan pembayaran, maka bukti pembayaran dari layar monitor HP Android bisa langsung ditunjukkan ke petugas pajak di kantor samsat untuk menukarkan bukti pembayaran dengan notifikasi pajak, serta STNK.
Untuk pembayaran dengan aplikasi ini bisa dilakukan termasuk bagi wajib pajak yang terkena denda. Namun dikecualikan bagi kendaraan yang datanya terblokir, baik itu blokir karena tindak kriminal maupun karena bermasalah dengan leasing. Bagi yang terblokir, maka harus membuka dulu blokir di kantor samsat setempat.
Selain membayar melalui android, sejak awal Maret Samsat juga memberlakukan pembayaran pajak lima tahunan yang bisa dilakukan dimanapun dan tidak perlu lagi terikat dengan lokasi asal kendaraan.
Kendaraan asal Pacitan atau Banyuwangi misalnya, bisa dibayarkan pajak limatahunannya di Surabaya. "Asal masih dalam wilayah Jatim bisa dilakukan di manapun," kata Ibnu.
Menurut Ibnu, pihaknya juga sedang mengkaji untuk menerapkan pelayanan 24 jam di tempat-tempat keramaian. Di Surabaya misalnya, nanti pelayanan 24 jam akan ditempatkan di Taman Bungkul.
Sementara itu, Achmad Sukardi, Sekretaris Daerah Jawa Timur mengapresiasi inovasi pelayanan yang selalu baru dimunculkan oleh Bapenda Provinsi Jawa Timur dan Ditlantas Polda Jawa Timur. Sebelumnya, telah ada inovasi Samsat Drive Thru, Samsat Mobile, e-Samsat, Samsat Corner, Samsat Payment Point, Samsat Pembantu dan ATM Samsat.
"Untuk target PAD tahun ini dari PKB dan BBNKB kurang lebih sama seperti tahun 2016 lalu sebesar Rp12,8 triliun (naik 107 persen dibanding tahun 2015). Tahun ini kondisi ekonomi masih belum bagus, jadi target masih tetap sama atau kalaupun ada kenaikan sedikitlah," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk realisasi PKB tahun 3016 mencapai Rp5,3 triliun. Perolehan itu melebihi target yang hanya Rp5 triliun atau realisasi mencapai 106,2 persen. Sedangkan untuk realisasi dari BBNKB sebesar Rp3,71 triliun. Jumlah itu juga lebih tinggi dari target yang ditetapkan yakni sebesar Rp3,3 triliun atau terealisasi 112,44 persen dari target. (wah)