Bawaslu Surabaya Temukan 7.270 Orang Meninggal Tercatat Dalam DPS
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya menemukan sebanyak 7.270 orang yang sudah meninggal dunia tapi masih tercatat dalam daftar pemilih sementara (DPS).
Ketua Bawaslu Surabaya, Muhammad Agil Akbar menyampaikan, bahwa data itu diketahui dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh tim berdasar DPS yang terpampang di masing-masing kelurahan di Surabaya, yang kemudian diteliti dengan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya.
“Bawaslu menemukan 7.270 pemilih yang sudah meninggal tapi masih tercatat dalam DPS. Kita sudah sampaikan ke Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) untuk memberikan saran ke PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) untuk mencoret pemilih tersebut,” ungkap Agil ketika dikonfirmasi, Senin 5 Oktober 2020.
Agil mengaku dirinya tidak tahu mengapa data orang-orang telah meninggal dunia masih tercatat. Walau begitu, ia juga percaya bahwa petugas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menjalankan pencocokan dan penelitian data pemilih sesuai dengan prosedur yang ada.
“Dari data itu ternyata masih ada di DPS. Sekarang kewajiban dari KPU dan PPK untuk mencoret nama tersebut. Sebabnya kenapa, itu KPU yang lebih tau,” pungkasnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Surabaya Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi, Naafilah Astri Swarits saat dikonfirmasi tidak memberikan respons.