Bawaslu Surabaya Imbau Warga Tolak Politik Uang Jelang Pemilu
H-10 Pemilihan Umum (Pemilu), Rabu 14 Februari 2024, Bawaslu Kota Surabaya akan melakukan patroli di tingkat kecamatan untuk mengantisipasi politik uang (money politic) dan juga kampanye tersembunyi.
Hal ini diungkapkan Ketua Bawaslu Surabaya, Novli Bernado Thyssen saat melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar mengawasi Pemilu serentak di car free day (CFD) Taman Bungkul, Minggu, 4 Februari 2024.
"Beberapa hal yang ingin kami sampaikan ke masyarakat, yakni mari bersama-sama awasi Pemilu dan menolak politik uang. Kedua yang ingin kami sampaikan adalah ASN, TNI, Polri agar tidak berpihak pada kelompok tertentu atau kepentingan-kepentingan tertentu yang mencoreng netralitas ASN," tegasnya.
Dalam sosialisasi tersebut, Bawaslu Kota Surabaya juga menyisipkan pesan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya, Rabu 14 Februari 2024. Sebab, lanjut Novli Bernado Thyssen, keberhasilan Pemilu dipengaruhi banyaknya tingkat partisipasi pemilih.
"Tujuannya meningkatkan partisipasi masyarakat Pemilih di Surabaya. Karena legitimasi Pemilu dipengaruhi banyaknya tingkat partispasi pemilih," jelasnya.
Bawaslu Kota Surabaya juga mewanti-wanti masyarakat agar menghindari politik uang menjelang hari tenang 10 hari menuju coblosan.
"Biasanya politik uang ini terjadi di wilayah-wilayah krusial. Untuk itu, setiap kecamatan akan melakukan sosialisasi di titik-titik krusial di tengah masyarakat untuk memastikan tidak ada aktivitas mengarah ke politik uang," jelas Novli Bernado Thyssen.
Terakhir, ia berharap para peserta kontestasi politik tidak melanggar aturan kampanye yang sudah ditetapkan Bawaslu. Patroli yang dilakukan juga untuk mengantisipasi aktivitas kampanye tersembunyi.
"Jadi patroli untuk memastikan tidak ada aktivitas mengarah ke money politic juga aktivitas-aktivitas kampanye tersembunyi," tambahnya.