Bawaslu Kawal Hak Pilih Kelompok Rentan, Napi hingga ODGJ
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jember rutin turun ke lapangan untuk mengawal hak pilih masyarakat. Tak hanya masyarakat umum tetapi juga masyarakat yang masuk dalam kelompok rentan.
Kordiv Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Jember Wiwin Riza Kurnia mengatakan, upaya mengawal hak pilih masyarakat memastikan mereka dapat menyalurkan hak pilih dalam menentukan pemimpin tanpa ada kendala. Karena itu, selain menyasar masyarakat umum, Bawaslu Jember juga kelompok rentan.
Sejauh ini, Bawaslu Jember telah terjun langsung ke tempat-tempat kelompok rentan bertempat tinggal. Untuk lokasi pertama Lapas Kelas IIA Jember.
Nara pidana yang menghuni Lapas Kelas IIA Jember termasuk dalam kelompok rentan. Sehingga hak pilih mereka harus benar-benar dikawal.
Selain mengawal hak pilih lapas, Bawaslu Jember mendatangi Lapas Kelas IIA Jember melakukan edukasi netralitas petugas lapas berstatus ASN.
Selain Lapas Kelas IIA Jember, Bawaslu Jember juga telah mendatangi Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Dinas Sosial Jember. Bawaslu memantau langsung Liposos untuk mengetahui jumlah klien liposos (orang dengan gangguan jiwa) yang dinyatakan dapat menyalurkan hak pilihnya pada 27 November 2024 mendatang.
Berdasarkan pantauan di Liposos, terdapat sejumlah klien yang memang dinyatakan berhak menyalurkan hak pilihnya. Mereka merupakan klien Liposos yang sudah dinyatakan sembuh namun tidak bisa pulang ke rumah.
“Ada beberapa klien Liposos yang dinyatakan memenuhi syarat menyalurkan hak pilihnya. Di sana ada yang dinyatakan sembuh, tetapi tidak bisa pulang ke rumah, karena memang mereka tidak punya rumah,” katanya, Jumat, 09 Agustus 2024.
Karena itu, Bawaslu Jember berkoordinasi dengan KPU Jember agar mereka dijamin menyalurkan hak pilihnya tanpa kendala. KPU Jember nanti bisa mengatur strategi dengan menyiapkan TPS atau bisa menyalurkan hak pilihnya di TPS terdekat.
Selain mereka, Bawaslu Jember mengawal hak pilih kelompok rentan dari kalangan purnawirawan TNI/POLRI dan pemilih pemula.
“Kami akan terus memetakan kerawanan yang terjadi. Sampai ditetapkan daftar pemilih tetap (DPT) oleh KPU Jember. Diharapkan masyarakat menentukan hak pilih menentukan pemimpin tanpa ada kendala di lapangan. Agar pemilu luber jurdil,” pungkasnya.