Bawaslu Jatim Petakan Daerah Rawan Politik Uang
H-7 jelang hari pemungutan suara Pemilu dan Pilpers 2019, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur (Jatim) makin melakukan pengetatan pengawasan, dan terus mewaspadai praktik lancung, serangan fajar.
Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jatim, Aang Kunaifi mengatakan, Bawaslu telah memetakan daerah rawan serangan fajar atau praktik lancung, yakni wilayah Madura dan Tapal Kuda.
"Paling banyak masih masih wilayah Tapal Kuda, Madura dan lain lain," ujar Aang, saat dikonfirmasi Rabu, 10 April 2019.
Saat ini, katanya, Bawaslu Jatim sedang mengidentifikasi sasaran, waktu, dan bentuk serangan fajar ini, .
"Sasarannya usia berapa, yang cenderung menerima atau mengharap berapa. Kemudian lokasinya di mana, waktunya kapan, dan bentuknya bagaimana," ujar Aang
Jika identifikasi telah dilakukan, maka Bawaslu akan bisa mengantisipasi tanggal dan waktu terjadinya serangan fajar secara lebih komprehensif. Karena hasil identifikasi ini, nantinya bermanfaat untuk fokus pengawasan.
"Karena kami juga sudah menentukan berdasarkan pengalaman Pilkades sampai Pemilu nasional, siapa aktor yang paling sering melakukan politik uang di setiap daerah," kata Aang.
Aang juga mengakui praktik serangan fajar kebanyakan dilakukan saat masa tenang. Masa ini berlaku sejak H-3 jelang pemungutan suara, 17 April 2019.
"Berdasarkan pengalaman pemilu yang sebelumnya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab itu melakukan politik uang guna mengharapkan pemilih," kata Aang. (frd)