Bawaslu Kota Kediri Gencar Kampanye Tolak Politik Uang di Pasar
Bawaslu Kota Kediri menerjunkan tim untuk melakukan sosialisasi tolak politik uang. Kegiatan sosialisasi ini menyasar penjual dan pembeli di pasar tradisional Betek Kota Kediri.
Sejumlah pedagang didatangi untuk ditanya langsung apakah sudah terdaftar sebagai pemilih atau belum. Selain itu, Bawaslu juga mengajak pedagang untuk menolak segala bentuk praktik politik uang.
Ketua Bawaslu Kota Kediri Mansyur mengatakan, sesuai instruksi dari Bawaslu RI, pihaknya diminta untuk mengawal pemilih di masing-masing daerah.
"Bawaslu melakukan pengawalan melalui pengawasan. Kita keliling di beberapa wilayah yang diindikasi kerawanan warga tidak masuk daftar pemilih. Maka sasaran pertama adalah Pasar Setono Betek. Kita tahu para pedagang ini jarang ada di rumah, akhirnya mungkin petugas pantarlih tidak bisa menemui," paparnya, Rabu, 1 Maret 2023.
Bukan hanya itu, ia mengindikasi jika para pedagang ini memiliki sifat apatis. Ada anggapan jika para pedagang lebih memprioritaskan berjualan dari pada mencoblos.
"Karena itu, kita mengimbau mereka tetap memilih sesuai dengan hati nurani pada pemilu 2024 nanti. Yang paling penting, kita sebagai warga Kota Kediri bisa mencegah praktik politik uang, itu kita sampaikan," pungkasnya.
Dari hasil sosialisasi yang dilakukan, Mansyur mengatakan, ada sebagian kecil pedagang yang belum didatangi petugas pantarlih.
"Dengan kita imbau, mereka insya Allah akan memilih dengan nurani, nantinya. Bagi mereka yang belum didata, kita rekomendasikan melalui Panwaskil. kita menyampaikan saran perbaikan ke PPS untuk segara memerintahkan pantarlih agar mendatangi warga yang belum terdata," tuturnya.
"Jualan tapi nanti ditinggal nyoblos. Tapi kebanyakan kalau dikasih salam tempel, itu nomor satu, mas .Biasanya ada sembako, ya tetap diterima tapi satu saja. Kita punya tanggung jawab, nggak semua kita pilih," terang Hartini, warga Kelurahan Setono Pande.