Bawa Sajam Hendak Tawuran, Tiga Pesilat Bawah Umur di Jember diamankan Polisi
Tiga pesilat bawah umur diamankan polisi, pada Kamis, 19 Desember 2024 pukul 00.10 WIB. Mereka diamankan di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, saat hendak melakukan aksi balas dendam.
Kapolsek Patrang Iptu Suparman mengatakan, awalnya pihaknya menerima informasi dari masyarakat tentang adanya tiga anak bawah umur membawa senjata tajam dan royong. Tim gabungan Polsek Patrang dan Samapta Polres Jember yang sedang melakukan patroli rutin langsung menuju ke lokasi.
Saat itu, ternyata ada enam anak bawah umur yang sudah bersiap-siap melakukan tawuran. Namun saat didatangi polisi, tida diantaranya berhasil kabur.
Polisi hanya bisa mengamankan tiga anak dengan berinisial DB, MH, dan MD. Saat itu juga mereka diamankan ke Polsek Patrang. Namun, karena mereka merupakan anggota dari perguruan silat, akhirnya dibawa ke Polres Jember. Mereka dibawa ke Polres Jember untuk mengantisipasi agar anggota yang lain tidak beramai-ramai mendatangi Polsek Patrang.
"Setelah kita amankan, mereka langsung dibawa ke Polres Jember agar tidak disusul oleh anggota satu perguruannya," katanya, Kamis, 19 Desember 2024.
Saat diinterogasi, mereka mengaku hendak melakukan aksi balas dendam atas kasus pengeroyokan terhadap teman satu perguruan. Mereka menerima informasi bahwa temannya dikeroyok di depan SD Baratan.
Karena itu, mereka hendak pergi ke lokasi tersebut sambil membawa senjata. Mereka gagal melakukan aksi balas dendam karena diamankan polisi.
Lebih jauh Suparman mengatakan, sejauh ini pihaknya memang melakukan atensi terhadap seluruh gangguan kamtibmas di wilayah Polsek Patrang. Anggota selalu melakukan patroli rutin sepanjang malam, menyasar para pemuda yang nongkrong secara berkelompok.
Kendati demikian, polisi masih tetap memerlukan bantuan masyarakat agar menginformasikan segala bentuk potensi gangguan kamtibmas. Sebab, wilayah hukum Polsek Patrang cukup luas dan tidak mungkin terjangkau semuanya.
Terkasit adanya potensi tawuran antar pesilat, polisi juga telah membuat grup WhatsApp bersama para ketua perguruan silat yang ada di Kecamatan Patrang. Setiap ada anggota perguruan yang diamankan, polisi langsung berkoordinasi dengan ketua perguruan silat terkait.
"Kita sudah melakukan antisipasi dengan melakukan patroli rutin, namun karena wilayah luas, kita patroli di Baratan, mereka muncul di Slawu. Namun, terkait potensi tawuran antar anggota perguruan silat, kita sudah mengantisipasi dengan sering ngopi bareng bersama ketua perguruan silat yang ada di Patrang," pungkasnya.