Bawa Misi Perempuan Agen Perdamaian, Ini Jalinan Kerja Aisyiyah-Kemenlu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membicarakan sinergi yang bisa dilakukan antara Kementrian Luar Negeri dengan PP ‘Aisyiyah. Hal itu dimaksudkan sebagai upaya mendukung perdamaian dunia salah satunya melalui pendidikan bagi perempuan dan anak-anak di Afghanistan dan Mindanao, Filipina Selatan.
“Dalam ranah konflik perempuan biasanya tidak mendapat akses termasuk untuk pendidikan,” ujar Retno. Retno melanjutkan bahwa hal itu akan menjadi hambatan bagi perempuan untuk memasukan nilai-nilai kepada keluarganya seperti nilai toleransi dan nilai perdamaian. “Ibu sesungguhnya adalah tiang bagi keluarga karena pendidikan dasar dan nilai-nilai semua ada di ibu,” jelas Retno, dalam keterangannya pada ngopibareng.id.
Karena itu, Menteri Retno mengajak ‘Aisyiyah berperan dalam misi perdamaian ini terlebih Ibu negara Afghanistan memiliki semangat yang tinggi untuk penanganan konflik karena bagaimanapun perempuan dan anak-anak selalu menjadi korban. ” Ibu Negara Afghanistan ingin sekali bekerjasama dengan organisasi muslim perempuan Indonesia untuk melihat bagaimana organisasi perempuan memiliki kontribusi bagi perdamaian,” papar Retno.
Seperti diketahui, Menlu Retno Marsudi bersama Duta Besar RI untuk Inggris, Rizal Sukma, berkunjung ke kediaman Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini pada Ahad (18/2) malam. Pertemuan tersebut membahas kerjasama dalam misi perdamaian. Demi misi itu, pendidikan menjadi fokus utama untuk membawa perempuan sebagai agen perdamaian.
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menyambut baik ajakan ini ‘Aisyiyah bisa berperan untuk pendidikan bagi perempuan dan juga kurikulum bagi para guru serta murid. “‘Aisyiyah memiliki sekolah-sekolah berasrama yang siap menerima mereka jika diperlukan,” ujar Noor.
Noor menyetujui bahwa angka kekerasan terhadap perempuan dan anak selalu tinggi terutama di lokasi konflik, “Oleh karena itu ‘Aisyiyah siap berperan dalam kerjasama bilateral ini,” tegas Noor.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan diselingi makan malam ini Menteri Retno juga mengajak ‘Aisyiyah berpartisipasi dalam Dewan Ekonomi Sosial/Economic and Social Council (ECOSOC). ECOSOC merupakan badan PBB yang khusus memperhatikan masalah ekonomi dan sosial. Menteri Retno menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah memiliki potensi dalam mendukung perdamaian dunia.
“Aset ‘Aisyiyah adalah membawa gerakan Islam berkemajuan dan ‘Aisyiyah adalah gerakan perempuan,” jelas Retno. (adi)