Batik Panji Kediri Tembus Pasar Mancanegara
Lebaran tahun ini, dijadikan momentum bagi warga Desa Wonosari, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Selama 2 tahun pandemi, warga Desa Wonosari berusaha bertahan dengan berupaya memperbaiki sektor perekonomian mereka melalui karya produk UMKM unggulan pun budidaya ternak ikan lele.
Usaha rintisan ini digagas oleh kepala desa mereka Anik Muryantini. Ditemui Ngopibareng.id, Anik Muryantini merasa bersyukur jika selama bulan Ramadan hingga Lebaran tahun ini, karya produk UMKM Kain batik motif Panji buatan warganya ramai pesanan.
"Sangat luar biasa, jadi saya terima pesanan total untuk lebaran tahun ini sebanyak 600 lembar. Dari proses awal kami bisa ambil dari persediaan sekitar 40 persen, dan yang 60 persen proses baru. Karena permintaan motifnya sama," ujarnya, Minggu 1 Mei 2022.
Orderan kain batik Panji mulai meningkat setelah seminggu bulan puasa berjalan. Kain batik Panji bikinan warganya memiliki ciri khas yang berbeda dengan buatan masyarakat lainya.
"Jenis batiknya saya rasa sama ya. Dari proses dan kualitasnya sama, cuman kalau batik Panji kita mengangkat dari sejarah Kabupaten kita. Secara kultur atau pun ciri desainnya beda," tuturnya.
Semua proses pengerjaanya dilakukan oleh empat orang warganya. Dengan estimasi 1 orang bisa membuat 2 lembar kain batik Panji. 1 hari bisa selesai 8 sampai 10 lembar kain batik motif Panji.
Tidak hanya menyasar pangsa pasar lokal, kain batik motif Panji buatan warga desa Wonosari juga tembus mancanegara dari Taiwan hingga Australia. "Mereka mengikuti media sosial kami, Instagram dan Facebook. Dan ini mereka juga minta dibuatkan untuk khas baju Kediri, yang atas warna merah bawah geringsing," lanjutnya.
Kain batik motif Panji dijual paling murah harga Rp 135 ribu. Sementara paling mahal Rp 600 ribu. "Kalau pemesanan dari Taiwan minta dibuatkan kain batik motif Panji pewarnaan 3 kali, seharga Rp 350 ribu. Kalau pembeli dari Australia ini dia pesan motif Panji komplet yang dipakai ASN. 1 paket harga Rp 550 ribu, " jelasnya.
Pemasaran Batik Panji dijual secara offline dan online. Penjualan secara offline dipasarkan ke sejumlah lembaga. Sedangkan online ditawarkan ke media sosial.
"Kami terima pesanan dari Tapos (Taman Pendidikan Anak) 378, dari BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ), sama Dewan," urainya selaku pemilik usaha Batik kain Panji.
Usaha kain baik motif Panji mulai dirintis sejak awal pandemi, sekitar 2 tahun lalu. "Waktu itu ada warga kami yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja, karena Pandemi kemudian kami ajak. Dulu ada 18 warga," katanya.