Batik Pamekasan Bakal Dipamerkan di KTT G20 Bali
Batik Pamekasan rencananya juga akan dipamerkan di ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, November 2022 nanti. Kesiapan itu disampaikan oleh Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.
Sebelumnya, kepastian keikutsertaan batik tulis Pamekasan di ajang KTT G20 itu berdasarkan pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno saat berkunjung ke Pamekasan menyaksikan kegiatan "Pamekasan Fashion Week (PFW)" pada 1 Maret 2022.
Saat melihat secara langsung pameran batik tulis yang dipentaskan oleh sejumlah model di Mandhepa Agung Ronggosukowati Pamekasan kala itu, Menparekraf mengaku sangat tertarik dan menilai batik tulis hasil kerajinan masyarakat Pamekasan itu layak dipamerkan di ajang KTT G20.
"Karena itu, saat itu juga Mas Menteri langsung meminta kepada Pemkab Pamekasan agar batik Pamekasan juga bisa ikut menjadi peserta pameran di KTT G20 yang akan digelar di Bali nanti," kata Baddrut Tamam, dikutip dari Antara, Senin 4 April 2022.
Sesuai jadwal, kata bupati, KTT G20 akan dilaksanakan di Bali, pada November 2022, dan rangkaian kegiatan itu juga melibatkan sejumlah daerah di Indonesia, dan di Jawa Timur, daerah yang menjadi lokasi kegiatan G20 adalah Surabaya dan Malang.
"Pamekasan diminta untuk memamerkan batik tulis hasil kerajinan di kabupaten ini, di acara puncaknya, pada November 2022 di Bali itu," katanya.
Sebelumnya, saat datang ke Pamekasan pada 1 Maret 2022 Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno menyatakan, batik tulis Pamekasan merupakan produk unggulan dan berdaya saing, lantaran kualitas batik yang ditampilkan sudah berkualitas internasional.
"Saya akan bantu pemasarannya melalui platform yang ada di Kemenparekraf terutama yang own media. Ini nanti akan kami kemas kontennya dan akan kita dorong untuk bisa tampil bukan hanya di kanal media sosial kita, tapi juga hadirkan dalam perhelatan G20. Karena G20 ini juga kesempatan kita menampilkan produk-produk ekonomi kreatif terbaik milik anak bangsa," katanya, kala itu.
Pada kegiatan PFW itu ditampilkan karya-karya unggulan perajin batik di Kabupaten Pamekasan, seperti baju batik, jaket batik, tas batik, souvenir batik, hingga sepatu batik.
Program kegiatan ini digelar, untuk mendorong pemulihan dan perkembangan perekonomian kreatif di Pamekasan.
Perajin batik tulis di kabupaten ini tersebar di 38 sentra, dengan 933 unit usaha, dan 6.526 orang menggantungkan nasibnya pada jenis usaha kreatif ini.
Menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan, ekonomi usaha batik menyumbang 1-2 persen dalam sektor industri, lebih rendah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 35,66 persen, kemudian posisi kedua ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran (19,61 persen), dan kontribusi terbesar ketiga adalah sektor konstruksi, yakni 10,12 persen.