Batik Osing hingga Fashion Show Disabilitas Hadir di ETNURA
Batik memang tak ada habisnya untuk dikreasikan, beragam kreasi batik dan etnik Nusantara ditampilkan puluhan desainer dalam gelaran Fashion Etnik Nusantara (ETNURA).
Gelaran fashion kali ini, ditujukan untuk mengangkat kembali Warisan Nusantara (Wastra). Seperti salah satu busana karya desainer Isyam Syamsi.
Isyam menyampaikan, dalam karyanya kali ini, ia mengusung tema "Osing Heritage" yang bertujuan untuk memperkenalkan batik khas Banyuwangi.
"Kali ini saya mengusung motif batik khas Banyuwangi, seperti motif Joyo Binangun dan Gajah Oleng. Motif Gajah Oleng sendiri merupakan motif batik tertua di Banyuwangi," kata Isyam ditemui di Shangri-La Hotel Surabaya, Jumat, 18 Maret 2022.
Total Isyam membawa 13 outfit dalam rancangan busananya kali ini, 7 busana pria dan 6 busana wanita. "Busana wanitanya saya desain two piece dengan outer batik panjang, lalu ditambah dengan detail di bagian dada dan bahu," jelas Isyam.
Untuk detail di bagian dada dan bahu, Isyam menggunakan bahan udeng, yang biasa digunakan ikat kepala oleh pria suku Osing.
"Desain kali ini mengusung warna-warna klasik seperti putih dan hitam, warna soga, dan warna pesisir. Jadi memadukan warna tersebut dengan desain feminin elegant untuk perempuan, dan maskulin elegant untuk lali-laki," terangnya.
Founder ETNURA, Tekno Wiroyudho menyampaikan, gelaran fashion kali ini pihaknya menggandeng siswa SMK di Jawa Timur untuk tampil menunjukkan karya mereka.
"Selain itu, ada juga fashion show spesial dari para anak disabilitas mengenakan batik rancangan salah satu desainer. Mereka (anak disabilitas) merupakan anak didik dari Tekno Wiroyudho Management," ungkap Tekno.
Pihaknya, membuka pelatihan untuk anak disabilitas secara gratis. Agar mereka mempunyai wadah untuk belajar, berkembang dan tetap bisa tersenyum.
Menurutnya, dalam melatih anak disabilitas untuk fashion show butuh kesabaran dan kedekatan yang harus terus dipupuk.
"Awalnya susah memang, tapi lambat laun kami bisa ajarkan mereka, bisa atur mereka. Saat ini mereka pun akhirnya bisa menunjukkan bakat di depan orang banyak," terangnya.
Di samping itu, Dewan Penasihat ETNURA Liliek Noer, menambahkan, ada 33 desainer yang menunjukkan karya wastranya malam ini.
"Acara ini diikuti sekitar 33 desainer, waktu shownya dibagi 2, yaitu sore dan malam. Ini momen tahunan untuk mempromosikan produk desainer lokal. Kami berkomitmen memakai produk nusantara," kata Liliek kepada wartawan.
Advertisement