Batik dan Sape Sono Sukses Hipnotis Madura Eksotik Carnival
Even unik bertajuk Madura Eksotik Carnival sukses menghipnotis warga Kabupaten Pamekasan. Yang paling menyedot perhatian dari event yang dibuka langsung oleh Bupati Pamekasan, Badrut Taman, adalah fashion show batik khas Pamekasan dengan Sape Sono.
Antusias tinggi ditunjukan warga Pamekasan untuk menyaksikan langsung pergelaran unik yang untuk kali pertama berlangsung terseut. Badrut pun berharap ajang Madura Eksotik Carnival ini bisa menjadi event terbaik di Jawa Timur.
Bahkan, Badrut yakin jika Madura Eksotik Carnival nantinya bisa sejajar dengan Jember Fashion Carnaval (JFC) yang memang sudah dikenal seanterno nusantara bahkan dunia. Misi itulah yang ingin diwujudkan Badrut dengan adanya event Madura Eksotik Carnival kali ini.
“Kami ingin mengeksploitasi semua potensi yang dimiliki oleh Pamekasan. Ada Sape Sono, ada batik khas Pamekasan, ada seronin, dan beberapa hal lain yang kami miliki,” ungkap Badrut.
Dalam Madura Eksotik Carnival tahun ini sendiri, yang paling ditonjolkan memang perpaduan antara fashion show batik khas Pamekasan dengan Sape Sono. Yang unik dari Sape Sono, sapi yang disiapkan untuk carnival ini bisa berjalan dengan sangat anggun seperti tak mau kalah dengan para model yang memperagakan batik khas Pamekasan.
Badrut pun berharap, dukungan penuh dari Kementrian Pariwisata (Kemenpar) dalam memajukan pariwisata di Pamekasan. Apalagi dirinya menilai, banyak sekali seni dan budaya khas Pamekasan yang bisa dijadikan destinasi wisata baru di Jawa Timur khususnya Pamekasan.
“Kami ingin presentasi tentang beberapa potensi yang kami miliki. Bersyukur kalau bisa bekerjasama dengen Kemenpar untuk mendorong Pamekasan yang kami cintai ini bisa menjadi kabupaten yang menyenangkan untuk semuanya,” papar Badrut.
Apresiasi pergelaran Madura Eksotik Carnival sendiri juga disampaikan Kordinator Top 100 Calender of Event (CoE), I Gusti Ngurah Putra, yang juga ikut membuka ajang tersebut. Ngurah Putra menilai, Madura Eksotik Carnival bisa dibilang sebagai ikon utama dari pergelaran Kemilau Madura 2018.
“Bisa dibilang ikonnya malam ini. Karena ini keunikannya. Kalau dibandingkan carnival-carnival lain diberbagai tempat, ini mungkin tidak ada yang menyaingi. Karena ada kombinasi antara Sape Sono dengan batik. Apalagi batiknya juga lebih banyak ditonjolkan disini,” papar Ngurah. (*)
Advertisement