Batik Air Mendarat di Wuhan Membawa 30 Tenaga Medis
Pesawat Batik Air dijadwalkan mendarat di Bandara Tianhe, Wuhan pada pukul 19.00 waktu setempat, atau sekitar pukul 20.00 WIB, setelah berangkat dari Bandara Seokarno Hatta, pukul 13.00 WIB, Sabtu 1 Februari 2020. Lion Air menyebut penerbangan itu sebagai misi kemanusiaan bersama Pemerintah Indonesia.
Dalam siaran persnya, Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menulis jika pesawat dengan kode PK-LDY Batik Air, mendarat di bandara yang terletak di Distrik Huangpi, 26 kilometer utara pusat Kota Wuhan, dengan membawa 19 kru dan 30 orang tenaga medis.
Pesawat berbadan lebar jenis Airbus 330-300 CEO yang terdiri dari 18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi itu menerbangkan pesawat seuai dengan prosedur dan keamanan serta keselamatan penerbangan (safety first).
Pelaksanaan penerbangan berpedoman kepada prinsip-prinsip dan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan dalam memastikan pengamanan awak pesawat, tim medis, tamu atau penumpang dan lainnya
Selain itu, ada pula kegiatan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) di dalam pesawat, sesuai prosedur yang berlaku, serta menyediakan dan menggunakan masker dan alat pelindung diri (APD), sarung tangan (hand gloves) dan cairan/ gel pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat.
“Armada Airbus 330-300CEO telah didukung atau memiliki peralatan yang dapat menyaring udara di dalam pesawat,” tulis Danang.
Nantinya, pesawat akan langsung masuk hangar (pusat perawatan pesawat) guna dilakukan pembersihan, sterilisasi dan perawatan, sekembalinya dari Wuhan. Sedangkan awak pesawat akan menjalani proses karantina kesehatan dalam tahapan pengawasan (monitoring), setelah mendarat kembali di Indonesia.
Batik Air berangkat untuk mengevakuasi 245 WNI yang terjebak di Provinsi Hubei, serta membawa pulang lima petugas sebelumnya.