Baterai PJU Solar Cell Probolinggo Jadi Sasaran Pencurian
Ribuan Penerangan Jalan Umum (PJU) bertenaga surya (solar cell) yang dipasang Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo tidak semuanya menyala di malam hari. Sebagian PJU tenaga surya padam karena baterai lithium yang dipasang pada tiang lampu hilang dicuri.
PJU yang padam itu bertebaran di sejumlah titik, terutama di kawasan sepi yang jauh dari permukiman. Di antaranya, di Perumahan Arum Permai, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
“Ada sejumlah PJU solar cell yang mati di Perumahan Arum Permai, salah satunya tepat di depan rumah saya,” ujar M. Timor, warga Mangunharjo, Senin sore, 20 Januari 2020.
Dikatakan sudah setahun lebih PJU tenaga surya itu mati karena baterai lithium-nya hilang.
Di RT 01/RW 15 Mangunharjo, kata Timor, terdapat tiga PJU tenaga surya yang rusak. Akhirnya warga setempat memasang lampu penerangan berdaya listrik PLN.
“Meski telah diganti listrik PLN tetapi kondisinya remang-remang di malam hari karena watt lampunya kecil,” lanjutnya.
Menurut informasi, PJU tenaga surya itu dipasang pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH), 2015 silam. Namun hanya setahun PJU menyala di malam hari, setelah itu sebanyak tiga PJU tenaga surya rusak.
“Karena perawatan PJU tenaga surya susah, warga urunan untuk mengganti lampu berdaya listrik PLN,” kata Timor.
Mengapa baterai lithium pada PJU tenaga surya rawan dicuri? Seorang rekanan pemasangan PJU tenaga surya mengatakan, nilai ekonomis baterai lithium pada PJU tersebut lumayan mahal.
“Pada satu PJU terdapat dua baterai lithium, harga baterai lithium yang baru tiga juta rupiah per buah,” kata rekanan yang enggan disebut namanya.
Sementara Kasi Peralatan Transportasi Electrikal (PTE) pada Dishub, Ngatmito mengakui, sejumlah PJU tenaga surya memang rusak. “Kami sudah mendapatkan laporan dari warga. Karena belum ada anggaran, jadi belum bisa kami benahi,” katanya kepada wartawan.
Disinggung lampu penerangan yang dipasang warga kurang terang karena watt-nya kecil, Ngatmito menjanjikan akan mengganti dengan lampu dengan daya lebih besar. “Kami berencana akan kembali memasang lampu bertenaga surya, melalui P-APBD 2020,” katanya.
Kawasan jalan yang masih gelap di malam hari juga banyak terlihat di belahan selatan Kota Probolinggo. Pada 2017 silam, sekitar 500 titik PJU tenaga surya juga dipasang di kawasan selatan.
“Kawasan yang gelap di malam hari di belahan selatan itu rawan orang yang ‘kerja malam’ alias pencuri,” kata Wali Kota Hadi Zainal Abidin, suatu ketika.
Karena itu, Pemkot Probolinggo berusaha memasang PJU di sejumlah titik yang masih gelap. PJU tenaga surya dipilih karena tidak akan membebani Pemkot Probolinggo dengan rekening listrik.