Pengaspalan Tanah Ambles di Jalan Gubeng Batal Karena Hujan
Pengaspalan Jalan Raya Gubeng yang ambles mengalami kendala. Proses yang sedianya dilakukan pada Selasa, 25 Desember 2018 malam, terhalangi guyuran hujan.
"Ini tadi dilakukan tes sama ITS yang separuh, karena kemarin hujan. Jadi masalahnya kemarin hujan semalem kita tunggu pengeringan. Baru sekitar jam 5 pagi bisa sudah mulai kering terus kita lakukan tes sama ITS," kata Risma saat meninjau lokasi, Rabu 26 Desember 2018.
Pengaspalan rencananya akan dilakukan di dua lajur sisi timur terlebih dahulu. Sementara di sisi barat, dua lajur lain kini masih dalam proses penyemprotan ulang tack coat (lapisan aspal cair).
"Sesuai perkiraanku sudah memenuhi (sisi timur) syarat nanti sore ini jam 3 kita lakukan pengaspalan, yang separuh (sisi barat) untuk lapisan tadi yang dikerjakan belum memenuhi karena kering airnya masih ada. Kita pasang lagi, lapisi lagi tack coatnya," kata Risma.
Sore nanti, kata Risma sejumlah tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akan melakukan tes pada dua lajur sisi barat, untuk memastikan apakah tanah sudah siap aspal atau belum.
Proses pengeringan dari tack coat hingga prime coat (lapisan aspal tebal), kata Risma juga memerlukan waktu yang panjang. Menurut tim ahli setidaknya dibutuhkan waktu 8 jam sebelum proses final pengaspalan.
Dua lajur bisa dilalui besok
Usai diaspal, kata Risma, dua lajur sisi timur itu rencananya juga akan dibuka untuk untuk perlintasan pengendara. Hal itu kat dia sesuai dengan rapat pihak pemkot dengan kepolisian.
"Hasil rapat tadi pagi, besok akan dilakukan uji coba 2 lajur, aku itu yang minta," ucap Risma.
Sementara dua lajur sisi barat masih akan ditutup, sembari menunggu pemasangan steel sheet pile (SSP) atau turap baja penahan, rampung dikerjakan. Hal itu untuk mengantisipasi agar tanah urukan jalan tak meluber, hingga mengkibatkan lonsor susulan.
"SSP akan dipasang nanti malam, kemarin dipasang pake alat kita gak bisa karena terlalu keras. Nanti disiapkan kontraktor NKE (PT Nusantara Konstruksi Engineering) alat buat pasang itu, nggak dipukul jadi di bor kaya vibro putaran itu," kata dia.
Berdasarkan pantaun ngopibareng.id, Risma tampak tak lagi menggunakan kursi roda, ia berjalan meski tetap dalam panduan staffnya. (frd)
Advertisement