Basis Nahdliyin Jadi Sasaran Politisi, Ini Tiga Pesan PBNU
Memasuki tahun politik, saat ini basis-basis Nahdliyin menjadi sasaran politisi. Sekarang banyak politisi yang tiba-tiba menjadi NU.
“Dulu di antara mereka anti-ziarah, tiba-tiba ziarah karena ingin mendapat berkah dari NU. (Warga NU) harus cerdas melihat kenyataan ini, membaca arah angin, ke mana?”
Demikian ditegaskan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, diwakili Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori saat memberikan ‘gemblengan’ khusus kepada pengurus NU Jombang.
Atas nama PBNU, Kiai Said menyampaikan, bahwa, NU memiliki tugas besar demi kelangsungan NKRI.
Hal itu terkait pelantikan sebanyak 13 pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) bersamaan dengan 130 PRNU oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Rabu (27 Desember 2023).
Kepada seluruh pengurus NU, ia berpesan agar organisasi ini tetap kokoh pada prinsipnya. Kiai Said Asrori mengingatkan pesan Kiai Sahal Mahfudh (almaghfurlah) bahwa, politik NU itu politik tingkat tinggi. Karena itu, politik harus membuahkan kemaslahatan.
Tiga Hal Penting
“Pertama, sejauh mana keberpihakan politisi itu kepada NU, berpihak kepada NKRI, NKRI itu (bagi) final, tidak boleh diubah. Yang ingin mengubah NKRI berhadapan dengan NU,” tegasnya.
Kedua, lanjutnya, soal stabilitas politik dalam negeri.
Ketiga, selain keberpihakan kepada NU juga keberpihakan kepada pondok pesantren, karena salah satu pilar NKRI adalah pesantren.
“Di dunia ini belum ada seperti pesantren di Indonesia. Ini kenikmatan dan anugerah yang luar biasa. Maka, cari pemimpin yang berpihak kepada pondok pesantren,” jelasnya.
Kepada seluruh pengurus NU Jombang (cabang sampai ranting), Kiai Said meminta untuk memperkuat basis pesantren, ini sebagai tarbiyatul aulad.
“Beruntunglah di Indonesia ada NU, kalau tidak ada NU, Indonesia mudah pecah, tercabik-cabik,” urainya.
Ia menjelaskan, banyak pihak bertanya: “Gus PBNU tongkatnya mau dilempar ke mana? Saya jawab, InsyaAllah tongkat PBNU tidak dilempar, karena fira’unnya tidak ada,” tegasnya disambut tawa hadirin.
Ia pun yakin, bahwa, menjadi mengurus NU adalah keberkahan yang luar biasa.
“Jazā`uhum ‘inda rabbihim jannātu ‘adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu ‘an-hum wa raḍụ ‘an-h, żālika liman khasyiya rabbah
(Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya,” tegasnya mengutip salah satu ayat di surat al-bayyinah.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Gus Fahmi panggilan akrab KH Fahmi Amrullah Hadzik dalam sambutannya mengatakan, “Rais Syuriyah, KH Achmad Hasan harus begadang sampai malam, tidak bertemu Bu Nyai. Seusai tema acara hari ini ‘Tegak Luruh’ bersama PBNU'PBNU".
Sesuai Amanat PBNU
Selain pelantikan 13 MWCNU, PCNU Jombang masa khidmat 2023 – 2024 juga dikukuhkan 130 Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU).
Pengukuhan dan pelantikan belasan MWCNU dan ratusan pengurus ranting NU se-Kabupaten Jombang tersebut merupakan proses lanjutan setelah masing-masing MWCNU dan PRNU menyelesaikan proses Konferensi MWCNU dan Musyawarah Ranting (Musran).
Ketua Panitia Pelantikan Bersama MWCNU dan PRNU se-Kabupaten Jombang, H Ubaidillah mengungkapkan, pengurus MWCNU yang dilantik terbentuk melalui proses Konferensi MWCNU sepanjang tahun 2023.
Konferensi MWCNU tersebut dilaksanakan di bawah asistensi Pengurus Definitif PCNU Jombang masa khidmah 2023 – 2024, sesuai mandat dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ubaidillah mengatakan, selain melakukan asistensi pelaksanaan konferensi MWCNU, PCNU Jombang juga mengasistensi pelaksanaan Musyawarah Ranting di PRNU yang masa khidmahnya telah berakhir.
Dia menjelaskan, pada 3 Mei 2023, PBNU menerbitkan Surat Keputusan (SK) Nomor : 205/PB.01/A.II.01.45/99/2023 tentang Penunjukan Dan Pengesahan Kepengurusan Definitif PCNU Kabupaten Jombang Masa Khidmah 2023-2024.
PCNU Jombang yang ditunjuk PBNU mendapatkan mandat untuk melakukan konsolidasi organisasi, yakni menggelar konferensi cabang (Konfercab) sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama.
Untuk memenuhi syarat sahnya pelaksanaan Konferensi Cabang NU Jombang, PBNU mengamanatkan agar PCNU Jombang mengaktifkan kembali 13 MWCNU dan 100 PRNU yang masa khidmahnya berakhir berakhir sejak tahun 2022 atau tahun sebelumnya.
“Mandat dari PBNU adalah melaksanakan konsolidasi organisasi, yaitu melaksanakan konferensi cabang. Untuk memenuhi syarat kuorum minimal dua pertiga, maka MWC-MWC dan juga pengurus ranting NU yang SK-nya sudah berakhir perlu diaktifkan melalui konferensi MWC dan Musran,” kata Ubaidillah.
Dia menuturkan, asistensi untuk pelaksanaan Konferensi MWC dan Musran mulai dilakukan setelah Pengurus Definitif PCNU Jombang masa khidmah 2023 – 2024 dikukuhkan oleh PBNU.
Hingga Desember 2023, MWCNU dan PRNU yang masa khidmatnya berakhir telah menyelesaikan konferensi MWCNU dan Musran, di bawah asistensi Pengurus Definitif PCNU Jombang masa khidmah 2023 – 2024.
“Alhamdulillah, selama kurang lebih 6 bulan, semuanya bisa kita selesaikan. Jadi setelah menyelesaikan proses Konferensi dan Musran, MWCNU dan ranting NU akan dilantik serentak atau secara bersama,” ujar Ketua Tim Verifikasi MWCNU dan PRNU tersebut.