Basha x Dekranasda Kenalkan Literasi Digital ke UMKM
Literasi digital mampu mempercepat transformasi digital Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di masa pandemi Covid-19 ini. Untuk itu, Shopee Basha Market Live berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur untuk kemajuan 170 mitra penjual lokal.
Basha merupakan platform serbaguna yang dirancang untuk para seniman dan talenta industri kreatif menampilkan karyanya serta berkolaborasi. Mengusung tema Hippy Holiday, Basha berupaya meningkatkan apresiasi terhadap kerajinan lokal, tapi juga mengemas ulang produk-produk melalui kampanye “Pembawa Perubahan".
Kampanye ini dilakukan bersama 13 tokoh muda berprestasi dan berpengaruh di Jawa Timur, di antaranya Arumi Bachsin (Ketua Dekranasda Jawa Timur), Hendy Setiono (Founder dan CEO Baba Rafi Enterprise), Irmadita (Dokter dan Founder Surabaya Skin Center and Aiola Eatery), Risa Santoso (Rektor Termuda Indonesia Institut Teknologi & Bisnis Asia), dan Audrey Maxi (Founder Riliv).
Arumi Bachsin mengatakan, transformasi digital bukan lagi hanya himbauan belaka, namun sudah didukung pemerintah dengan infrastruktur, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Anggaran 2021.
“Adanya kolaborasi dengan Basha kali ini sangat membantu program literasi digital untuk UMKM, karena kita harus go online termasuk yang paling utama transaksi jual beli. Bukan hanya disaat pandemi saja, tapi ini sudah termasuk kebutuhan saat ini,” ujar Arumi.
Arumi juga menyampaikan, sangat senang bekerjasama dengan seluruh
tokoh-tokoh yang terlibat di kampanye “Pembawa Perubahan”. “Ini luar biasa, tokoh-tokoh yang kita ajak berkolaborasi semuanya masih muda dan berangkat dari latar belakang yang berbeda-beda. Selain itu juga memiliki passion yang kuat. Kita bisa mendapatkan dukungan dari mereka itu nilai plus sendiri,” tutur Arumi.
Sementara, Christie Erin dan Devina Sugon selaku Co-Founder Basha sepakat bahwa kolaborasi ini sejalan dengan spirit Basha. “Kami menginisiasi rencana kolaborasi ini sejak sebelum adanya pandemi covid-19, namun baru terlaksana sekarang. Justru ternyata karena adanya pandemi, kami bisa saling membantu meningkatkan literasi digital yang juga menjadi fokus dari Pemerintah Daerah Jawa Timur," tuturnya.
Erin Devina berharap, basha kali ini bisa membantu mendorong penjualan karya para pengrajin lokal Jawa Timur. “Perubahan cara belanja di masyarakat kala pandemi membuat kami berharap kerjasama ini bisa memberikan dampak yang baik. Selain itu kami juga mengenalkan bagaimana transaksi di platform e-commerce juga dapat membantu pengrajin lokal dalam memasarkan produknya,” pungkas Devina.