Basarnas Sebut 311 Penumpang KM Santika Nusantara Dievakuasi
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memastikan seluruh penumpang dan awak kapal Kapal Motor (KM) Santika Nusantara telah berhasil dievakuasi.
Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Basarnas Mayor Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakann posisi bangkai KM Santika Nusantara saat ini telah bergeser akibat terseret arus dan gelombang sejauh 145 mil laut ke arah barat dari posisi semula terbakar di perairan Masalembu.
"Tadi saya ikut melakukan penyisiran bersama tim SAR gabungan untuk mencari korban yang tersisa. Menurut pantauan kami sudah bersih atau tidak ada lagi korban yang berada di laut. Lokasinya sekitar 145 nautical mile atau sekitar 262,984 kilometer arah barat dari posisi kapal terbakar<" kata Nugroho kepada wartawan di Surabaya, usai melakukan penyisiran korban menggunakan pesawat CN 235 milik TNI AL, Senin 26 Agustus 2019 petang.
Khususnya di sekitar bangkai KM Santika Nusantara, Nugroho mengungkapkan masih tampak asap yang masih mengepul.
"Terhadap bangkai KM Santika Nusantara, kami perintahkan kepada perusahaan pemilik kapal agar segera menyeret ke wilayah pantai menggunakan Tug Boat untuk segera dilakukan pendinginan," ujarnya.
Setelah dilakukan pendinginan, Nugroho menandaskan petugas Basarnas bersama tim SAR gabungan akan menyusuri bangkai KM Santika Nusantara untuk memastikan apakah masih ada korban yang terjebak di dalam kapal.
KM Santika Nusantara terbakar di perairan Masalembu pada Kamis, 22 Agustus 2019 sekitar pukul 20.45 WIB, saat sedang berlayar dari Surabaya menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Kapal jenis roll on - roll off (roro) itu, selain dilaporkan memuat 277 penumpang beserta awak kapal (person on board), juga memuat 90 unit kendaraan berbagai jenis.
Sejauh ini, Basarnas bersama tim SAR gabungan telah mengevakuasi sebanyak 311 orang, termasuk tiga orang di antaranya meninggal dunia.
Pantauan di Pos Komando (Posko) Operasi SAR Basarnas di Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, hingga Senin petang sejumlah orang masih menunggu karena anggota keluarganya yang diketahui sebagai penumpang KM Santika Nusantara belum teridentifikasi.
Nugroho memastikan, mengingat jumlah korban yang telah dievakuasi ternyata jauh lebih banyak dari data person on board KM Santika Nusantara, Basarnas bersama tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian. "Sesuai prosedur, pencarian korban kami lakukan selama tujuh hari terhitung sejak awal kejadian," ujarnya.
Basarnas Kota Surabaya mengupdate jumlah penumpang Kapal Motor (KM) Santika Nusantara yang berhasil dievakuasi hingga Senin 26 Agustus 2019 pukul 19.00 WIB sebanyak 311 penumpang. Menurut Humas Basarnas Surabaya Tholeb Vatelehan dari jumlah tersebut, ada tiga penumpang yang menjadi korban meninggal dunia.
Update data korban KM Santika Nusantara yang sudah dievakuasi Tim SAR gabungan, hingga Senin 26 Agustus 2019 pukul 18.30 WIB:
1. Dievakuasi KM Dharma Fery VII sebanyak 64 orang selamat.
2. Dievakuasi KM Spill Citra sebanyak 23 orang selamat.
3. Dievakuasi KN Cundamani ke Tg Perak sebanyak 53 orang selamat dan 3 orang meninggal dunia.
4. Dievakuasi KM Putra Tunggal VIII ke Kalianget sebanyak 161 orang selamat.
5. Dievakuasi KN SAR Laksmana dr Masalembu ke Surabaya sebanyak 5 orang selamat.
6. Dievakuasi nelayan Lamongan ke pelabuhan Brondong sebanyak 2 orang, dengan rincian: a. Samuji (37) asal Blitar dan Sigit (54) asal Kediri. Total yg Dievakuasi = 311 orang