Baru Sepekan, Kepemimpinan Laporta Mengalami Guncangan Besar
Baru seminggu sejak Joan Laporta terpilih sebagai presiden klub Barcelona, kepemimpinan Laporta mengalami guncangan besar. Hal itu terjadi lantaran calon wakil presiden bidang keuangan Barcelona, Jaume Giro resmi mengurungkan niatnya untuk masuk dalam jajaran dewan Barcelona pada Sabtu, 13 Maret 2021 pagi waktu setempat.
Kabar tersebut diungkap oleh media setempat, Diari Ara. Hal ini cukup mengejutkan karena Giro adalah orang yang sangat gigih memperjuangkan kemenangan Laporta dalam kampanye pemilihan Presiden Barcelona.
Diketahui, Laporta terpilih sebagai presiden anyar Barcelona pada 7 Maret 2021 lalu. Ia mengalahkan dua kandidat lain, Victor Font dan Tony Freixa dalam pemilihan tersebut. Giro sendiri digadang-gadang sebagai penyumbang dana sebesar 124,6 juta untuk Barcelona yang akan dibayarkan kepada La Liga sebagai prasyarat pelantikannya sebagai presiden baru.
Maka, dengan kepergian Giro, Laporta dipastikan harus mencari orang kuat secara finansial untuk menjamin ketersediaan dana itu. Jika tidak, Laporta bisa gagal dilantik sebagai presiden klub raksasa Catalan itu.
Terlepas dari itu, seperti dilansir dari Marca, ‘perpisahan’ Giro dengan laporta dipicu oleh rencana Laporta menempatkan Rafael Yuste sebagai wakil presiden klub, bukan Giro, yang sejak awal pasang badan untuk membela Laporta dalam sisi jaminan keuangan selama kampanye pemilihan.
Tak mendapatkan posisi yang dia harapkan, tampaknya memicu kekecewaan Giro. Sehingga dia memutuskan tak bergabung dalam jajaran dewan direksi Barcelona.
Namun media Spanyol lainnya menyebutkan, Giro tak bersedia masuk dalam jajaran dewan Barcelona karena alasan tidak bisa mendedikasikan waktu antara posisinya di dewan direksi dengan kerja profesionalnya sebagai pengacara.
Giro sendiri merupakan mantan CEO Fundacio Caixabank, sebuah yayasan nirlaba yang dimiliki Caixabank Group.
Advertisement