Baru, Pawai Budaya Karimun Destinasi Jadi Wisata
Sebanyak 15 paguyuban etnis di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), hadir memeriahkan Pawai Budaya Karimun 2018.
Event yang juga menyambut HUT Karimun ke- 19 tersebut, diharapkan bisa menjadi destinasi wisata baru.
Event tersebut dibuka langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Karimun, Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim.
Pawai Budaya berlangsung di Coastal Area, Tanjung Balai Karimun, Sabtu 14 Oktober dihadiri ribuan masyarakat yang antusias menyaksikan Pawai Budaya Karimun tahun ini.
“Kami ikutkan seluruh suku-suku yang ada di Kabupaten Karimun, yaitu ada sebanyak 24 suku. Dengan harapan kami bisa merekat rasa persatuan dan kesatuan. Pawai Budaya ini semakin meriah setiap tahunnya,” ungkap Aunur.
Senada dengan Aunur, harapan Pawai Budaya Karimun bisa menjadi destinasi wisata baru juga diutarakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karimun, Zamri.
Dari 15 paguyuban etnis yang ambil bagian dievent tersebut, beberapa diantaranya dari masyarakat Tionghoa.
“Ya ada dari masyarakat Tionghoa Indonesia, suku batak, bugis, melayu, Aceh. Ada kurang lebih 15 paguyuban. Kami adakan untuk mempererat silaturahmi antar etnis dan suku. Masing-masing paguyuban memperlihatkan kebudayaannya masing-masing dan akan lakukan atraksi,” papar Zahri.
Harapan besar memang dibebankan kepada Kepri secara khusus. Bahkan, Kepri begitu berarti bagi pariwisata Indonesia. Di mana Kepri merupakan top 3 wisman terbesar di Indonesia dengan persentase 20 persen, setelah Bali 40 persen dan Jakarta 30 persen.
“Seperti yang kita ketahui bersama jika Kepri sudah ditetapkan sebagai Gerbang Wisata Bahari Indonesia. Karena posisi geografis yang dekat dengan Singapura. Ini juga sangat baik untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan ke Kepri,"ungkap Masruroh selaku Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Reginoal I. (*)