Baru Dicecar Enam Pertanyaan, Dirut PT Yekape Hampir Pingsan
Direktur PT Yekape, Mentik Budiwiyono sempat menjalani pemeriksaan oleh penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kamis, 20 Juni 2019.
Baru dicecar lima pertanyaan dan memasuki pertanyaan ke enam, kondisi kesehatan Mentik langsung menurun. Bahkan ia hampir pingsan di ruang penyidik.
Kejadian tersebut diceritakan Asisten Pidana Khusus Kejati Jatim, Didik Farkhan Alisyahdi usai memeriksa Ketua DPRD Surabaya, Armuji.
Diceritakannya, pada saat pemeriksaan, Mentik menggunakan jam tangan kesehatan. "Pak Mentik tadi kita periksa untuk kedua kalinya. Tadi saat diperiksa dia menggunakan jam kesehatan untuk mengetahui tensi tubuhnya," ujar Didik.
Menurut Didik, saat penyidik memberi pertanyaan yang ke 6 tiba-tiba jam kesehatan yang dipakai Mentik berbunyi. Menurut pengakuan, bunyi pada jam itu menunjukkan tensi tubuhnya naik.
Mentik diduga mengalami stres berat karena teganga saat menjawab pertanyaan penyidik Kejati Jatim.
“Jadi saat pertanyaan ke-6, tiba-tiba alarm jamnya berbunyi. Itu menunjukkan kalau tensi tubuhnya naik. Ternyata dia mengalami stres berat saat menjawab pertanyaan dari penyidik," kata Didik.
Atas kondisi tersebut, para penyidik memutuskan untuk menunda proses pemeriksaan terhadap Mentik. Tidak hanya itu, saking tegangnya Mentik bahkan hampir pingsan di ruangan.
”Tadi hampir pingsan, akhirnya kita putuskan untuk menunda pemeriksaan,” katanya.
Didik memastikan kejaksaan akan kembali memanggil Mentik ketika kondisi tubuhnya kembali membaik. Hal ini dilakukan agar pemeriksaan tidak tertunda.
"Akan kita panggil saat kondisinya membaik. Mungkin pekan depan akan kita panggil kembali," ucap Didik.
Di akhir, Didik menyampaikan bahwa Kejati bekerja ekstra keras untuk memanggil saksi, karena kasus korupsi YKP ini merupakan kasus lama dan banyak saksi yang sudah berusia lanjut.
"Kita tidak gampang panggil mereka. Rata-rata usianya sudah lanjut karena ini kasus lama. Bahkan saksi ada yang berumur 82 tahun. Ada saja kendalanya entah gangguan pendengaran dan lainnya," kata Didik. (faq)
Advertisement