Baru Dibuka, PGS Tutup Lagi Dua Pekan
Baru delapan hari kembali beroperasi, Pusat Grosir Surabaya (PGS) kembali tutup untuk dua pekan kedepan. Alasannya, agar penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya bisa berjalan efektif.
Pengembang PGS, Priyo Setiabudi, mengatakan penutupan pasar tersebut dengan dasar Peraturan Wali (Perwali) Kota Surabaya Nomor 16 Tahun 2020, pada Pasal 14 yang berbunyi, pasar rakyat, toko swalayan berjenis minimarket, supermarket, hypermarket, perkulakan dan toko khusus baik yang berdiri sendiri maupun yang berada di pusat perbelanjaan atau toko/warung/warung kelontong diperbolehkan buka.
"Di sini (PGS) gak ada apotek dan yang dagang sembako. Kalau dibuka siapa yang datang, penjual pakaian juga ndak boleh buka," kata Priyo, saat dikonfirmasi, Rabu, 29 April 2020.
Di sisi lain, Priyo juga beralasan penutupan dalam dua pekan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pihak pengelola untuk menjaga pedagang serta pembeli di pusat grosir itu. Agar tak ada pusat sebaran baru Covid-19 di lingkungan pasar.
"Ini juga menjadi kesadaran pihak PGS yang ingin mengurangi kumpulan banyak orang," ucap dia.
Priyo berharap, agar pademi Covid-19 ini segera berakhir, dan pasar PGS bisa beropeasi seperti biasanya. Maka dari itu, ia ingin agar seluruh masyarakat dapat membantu pemerintah untuk menekan angka sebaran, yakni dengan cara tidak keluar rumah.
"Agar cepat selesai virus Covid-19 di surabaya. Jangan sampai PGS masih buka terus, yang datang dari mana saja. Akibatnya distribusinya (virus Covid-19) tambah luas, saya takut itu. Oleh sebab itu kita jalankan apa yang diamanatkan dalam aturan PSBB," tutupnya.