Baru 79 dari 189 Penumpang Lion yang Jenazahnya Teridentifikasi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Tingkat I Soekanto, akan terus bekerja untuk mengindentifikasi jenazah penumpan Lion Air 610 yang jatuh di Perairan Karawang Jawa Barat.
Data terakhir, dari 189 penumpang, sampai Sabtu 10 November baru 79 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Rincian jenazah korban yang telah dikenali hingga saat ini terdiri dari 59 laki-laki dan 20 perempuan.
Sementara Basarnas pusat secara resmi telah mengakhiri operasi pencarian penumpang Lion Air JT 610 sejak Sabtu 10 November. Kepala Disaster Victim Identification (DVI), Kombes Pol Lisda Cancer, mengatakan meskipun sudah menghentikan operasi pencarian, tim DVI akan terus bekerja untuk mengenali jenazah penumpang dengan mencocokkan antemortem dangan post mortem. Yakni bagian tubuh penumpang sebanyak 186 kantung jenazah yang telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.
"Semoga timn DVI bisa menyelesaukan PR nya dengan baik, sehingga jenazah penumpang Lion Air JT 610 yang dikenali jumlahnya bisa lebih banyak lagi," kata Lisda Cancer, Senin 12 November.
Proses identifikasi tetap dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur oleh Tim Disaster Victim Identification.
Sementara kabar baik ngopibareng.id menerima kabar dari keluarga almarhum Rudolf di Manado. Jenazah Rudolf salah satu penumpang Lion Air JT 610 yang sempat jadi rebutan para istrinya, berhasil dibawa pulang ke Manado oleh Yuke istri pertama almarhum. Pemakaman di Manado ini sesuai dengan keinginan anak-anak Rudolf dari istri pertama.
"Kami sekeluarga mengucapkan terimakasih kepada ngopibareng. Selain aktif memberitakan juga ikut mencarikan jalan keluar, sehingga jenazah Papa bisa dibawa pulang dan dimakamkan di Manado," kata Gabriella, putri bungsu alm Rudolf melalui pesan singkat yang dikirim minggu malam.(asm)
Advertisement