Barong Cycling Team Keliling Bali Perpisahan Ridwan
Salah satu anggota komunitas gowes, Barong Cycling Team Bali, Mohammad Ridwan akan meninggalkan Bali karena tuntutan pekerjaan. Dengan rasa kekeluargaan yang sangat kuat, Ridwan tidak dilepas begitu saja.
Tak tanggung-tanggung, 45 orang anggota Barong Cycling Team Bali merayakan perpisahan ini. Ridwan harus “diarak” sejauh 355 km selama dua hari satu malam. Farewell party-nya gowes keliling Pulau Bali!
Sengaja diambil weekend tanggal 17-18 Oktober sebelum memasuki musim hujan. Tour de Bali ini sekaligus sebagai turing tahunan Barong Cycling Team.
“Meskipun di tengah pandemi Covid-19, tapi kami tetap menjaga protokol kesehatan. Pakai masker di pitstop dan sering-sering cuci tangan,” tutur I Ketut Duarsa Angel, Ketua Barong Cycling Team.
Tepat jam 06.15 WITA, turing berangkat dari toko sepeda Roda Jaya Bike Shop di Kawasan Gatot Subroto, Denpasar. Mengarah ke Tabanan, Negara dan bermalam di Singaraja.
Hari pertama ini rombongan gowes sejauh 200 km. Dan dibagi menjadi tiga kali pitstop. Agar tidak memberatkan untuk cyclist newbie. “Ada juga pasangan Hoky dan Karla dari Surabaya. Mereka sangat enjoy dengan turing ini,” bangga Duarsa.
Pitstop pertama di Pura Rambutsiwi. Pitstop kedua di Cekik. Nah, selepas Cekik ini, cuaca sangat terik membuat banyak cyclist kelelahan. Tantangan saat memasuki Taman Bali Barat. Meskipun jalanan relatif sepi tapi rute menanjak yang “false flat” (nampaknya datar tapi menanjak tipis tapi panjang).
Angin kencang pesisir pantai membuat cyclist harus sabar mengayuh sepedanya. Selain itu, rute dari Tabanan menuju Antosari perlu perhatian penuh dari seluruh peserta. Jalanan berkelok serta ramai banyak kendaraan.
“Beberapa jalan bergelombang dan berlubang. Jadi peserta harus awas. Kami sangat berterima kasih pada marshal sepeda yatu Man Balin dan Dode Indra yang telaten menjaga seluruh peserta gowes,” tutur Agus Willyam, salah satu road captain turing Tour de Bali ini.
Akhirnya jam 16.30 WITA seluruh peserta dan panitia finis di Pantai Lovina, Singaraja yang indah itu. Lantas semuanya beristirahat dan menginap di Hotel Puri Bagus tepat di pinggir pantai.
Keesokan harinya, tepat jam 06.30 WITA, seluruh peserta sudah siap berangkat. Rute kali ini kembali ke Denpasar sejauh 155 km. Melalui Karangasem, Semarapura/Klungkung lantas masuk Denpasar.
Sama dengan hari pertama, pitstop juga dibagi tiga tempat. Pertama di Pura Ponjok Batu, lantas di Tulamben. Dan makan siang di Tirtagangga. “Pitstop ketiga sebelum finis Denpasar adalah di Goa Lawah,” bilang Duarsa Angel.
Siksaan khas pulau Dewata harus ditaklukkan oleh cyclist sebelum makan siang. Yaitu ada tanjakan di daerah Tista yang panjangnya 10 km dengan gradien rata-rata 5 persen. “Ini tanjakan terpanjang dari dua hari turing ini,” jelas Agus Willyam.
Saat mau finis-pun masih ada “siksaan”. Medan yang rolling mulai Candidasa hingga Denpasar plus angin kencang membuat turing ini penuh kenangan.
“Meskipun hawa panas, tapi sinar matahari tidak terlalu terik. Hari kedua ini berawan,” bilang Agus bersyukur. Akhirnya, jam 15.00 sore WITA, rombongan kembali memasuki toko sepeda Roda Jaya di Denpasar.
Hebatnya, turing sejauh total 355 km mengitari pulau Bali ini berlangsung tanpa ada kendala apapun. Bahkan banyak dari peserta yang tidak merasakan lelah.
“Turing ini memang jauh. Tapi tidak terasa capek. Panitianya hebat, pembagian pitstopnya sangat pas. Jadi tidak menyiksa banget. Organisirnya sangat rapi dan aku merasa dijagain terus oleh marshal-marshalnya,” bilang Karla Jasmina, selebgram asal Surabaya yang kebetulan berada di Bali dan ikut turing ini.
Senada dengan Hoki Jayanata, suami Karla. “Ngeri jika lihat jaraknya. Tapi Barong sangat bagus memilih rute yang tidak terlalu kejam. Speed juga dijaga 30 kmh jadi seluruh peserta bisa bersama-sama terus. Tidak ada yang tertinggal. Semua sesuai jadwal termasuk makan siang dan finisnya,” puji pria penggemar Jiujitsu ini.
Tak hanya Hoky dan Karla yang menikmati turing ini. I Wayan Suwitra, cyclist anggota Barong Cycling Team paling senior berusia 60 tahun juga sangat menikmati perjalanan kali ini.
Bahkan ada dua lagi peserta perempuan yakni Widi Kasih dan Mahayanti. Merekapun finis dengan strong di hari pertama maupun kedua.
“Capek sih, tapi fun dan anggota Barong ini semua gokil. Tidak membeda-bedakan orang. Semua bisa diterima masuk bergurau dengan grup ini. Itu membuat nyaman!” bilang Widi Kasih.
Mahayanti menambahkan, “perjalanan ratusan kilometer tak terasa karena banyak guyonnya dengan anak-anak Barong”.
Akhirnya, Mohammad Ridwan pun puas. Satu wishlist-nya yaitu gowes mengitari pulau Bali sudah terselesaikan sebelum dirinya pindah tugas.
“Terima kasih pada Pak Duarsa dan Barong Cycling Team atas kebersamaan dan kekeluargaannya selama dua tahun saya bertugas di Bali ini. Salam sehat dan kompak selalu,” bilang Ridwan yang mengaku tanjakan Kangkang di hari kedua lumayan berat untuknya.
“Kami pun gembira, bisa mengantarkan Ridwan gowes. Sekaligus memenuhi agenda turing tahunan Barong Cycling Team. Juga sedikit membantu perekonomian Bali dengan membayar hotel dan makan di daerah. Sukses Ridwan di tempat kerja baru!” tutup Duarsa.
Advertisement