Barokah Bordir Nyatanya Pernah Raih Sukses jadi UKM Semen Indonesia
Pesatnya perkembangan industri fashion membawa dampak positif bagi usaha bordir. Maklum, hampir semua produk fashion butuh bordir untuk memperindah tampilan dan gaya pakaian. Jasa bordir juga dibutuhkan untuk membuat badge logo seragam sekolah dan kantor.
Tak heran jika pengusaha bordir kini kian tumbuh subur dan selalu mendapat pesanan. Lantaran kebutuhannya sangat besar sehingga membuat setiap pengusaha harus beralih ke mesin komputer untuk mengejar kecepatan produksi.
Namun, Imam Muhtar pengusaha bordir yang beralamatkan di Jalan Jarak Rt 04/Rw 01, Desa Jarak Kulon, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Ia masih mempertahakan bordir dengan cara manual.
"Awal mula usaha ini berdiri dari istri yang suka membordir, dan masih dengan cara manual. Namun, setelah dirasa semakin banyak pesanan yang datang sehingga harus dibutuhkan tenaga bantuan, sehingga dipanggilah tetangga yang meganggur untuk dilatih oleh istri saya untuk membordir," kata pria paruh baya ini.
Usaha yang mulai dirintisnya sejak tahun 1987 dengan nama "Barokah Bordir" ini bermula dari nol. Yakni berbekal m odal yang minim, dan asal laku dipasaran dengan kualitas yang dijamin bagus.
Seiring berjalannya waktu, usaha yang dikembangkannya ini dapat memberdayakan orang-orang di lingkungan sekitar. "Hal ini semua istri
saya yang melakukan, karena ia melihat orang nganggur itu ndak tega. Apalagi orang sini banyak yang hanya tamat Sekolah Dasar (SD)," sambung pria asal Jombang ini.
Menilik hal ini, Semen Indonesia sebagai mitra yang membina UKM menyalurkan bantuan pinjaman modal. Supaya Barokah Bordir dapat terus mengembangkan usahanya hingga ke pasar yang lebih luas.
"Awal mula tidak berencana bergabung, tapi setelah ada bordir terbesar di Kedawong gulung tikar, terus kami dipanggil oleh Disperindag untuk menerima sumbangan Semen Indonesia yang dialihkan ke usaha saya," katanya.
Setelah mendapatkan pinjaman dana dan resmi bergabung di UKM binaan Semen Indonesia pada 1993 usaha Bordir Imam Muhtar ini semakin berkembang pesat hingga saat ini. Sampai pasar yang ia layani untuk pemesanan bordirnya hampir sampai diseluruh Indonesia.
Tak hanya itu saja, dari bantuan dana tersebut, Bordir Barokah akhirnya bisa mempekerjakan 35 karyawan dan membeli mesin bordir manual untuk digunakan pegawainya menyelesaikan pesanan.
"Awalnya ada dua sampai enam pegawai saja yang ikut di kami. Setelah bantuan itu datang, sampai akhirnya kami memiliki 35 orang pegawai. Menurut saya gabungnya di semen ini paling enak pinjamannya juga lunak, serta sangat membantu dari beberapa perusahaan yang pernah saya jalin kerjasama," ucapnya.
Dengan usaha memberdayakan 35 orang untuk dipekerjakan sebagai pembordir di UKMnya. Maka tak heran Barokah Bordir mendapatkan penghargaan dengan kategori "Kepedulian terhadap Lingkungan" pada tahun 2011.
Seperti diketahui, Bordir Barokah adalah usaha bordir yang berbasis di Jombang dan memproduksi seragam, jilbab santri di pesantren. Serta pemasaran rata-rata di pesantren di Jombang, Madura dan Gresik. Selain itu UKM ini juga mengirimkan hasil Baju Koko ke daerah Ampel hingga Sumatra. (hrs)