Barista itu Mestinya Tak Ngeyelan
Barista kok ngeyelan sih. Begitu kata Bambang Sriono dalam sebuah tulisan di akun facebook-nya. Kalau bapak satu ini sudah sampai bilang begini, itu pertanda memang ada yang kebangetan saat menemui sesuatu yang berbau kopi.
Ya, sepertinya beliaunya ini sedang minum kopi di suatu tempat. Kurang tahu persis dimana tempatnya. Namun, biasanya, setiap mampir di tempat orang jual kopi, Pak Bambang suka berbagi ilmu kopi. Mengajak berdialog dan seterusnya.
Dia selalu punya filosofi terkait kopi, yaitu "belajar sama-sama dan sama-sama belajar." Saat itu, sepertinya, barista yang menyeduh kopi buatnya enggan untuk sama-sama belajar.
Siapa orang kopi yang tak kenal lelaki kalem ini, tentu jarang sekali. Bambang Sriono adalah salah satu dari sedikit orang yang begitu kompeten di dunia kopi.
Plusnya lagi, Bambang Sriono juga seorang petani kopi tulen, prosesor kopi untuk kebunnya sendiri, juga roaster kopi yang andal. Kekompetenannya itu sungguh diakui publik dengan tampilnya dia sebagai Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia.
Bambang menuliskan, barista adalah seseorang yang memiliki keahlian khusus meracik minuman dengan bahan baku kopi.
Dewasa ini, kopi sudah menjadi gaya hidup. Minum secangkir kopi, diyakini dan disugestikan, mampu menambah semangat sebelum beraktivitas.
Kata Bambang, aroma dan rasa kopi yang khas bisa membuat penikmatnya ketagihan. Merasa lebih segar dan mudah konsentrasi.
Nah, disini para barista berlomba-lomba menyajikan sajian kopinya untuk memuaskan pelanggan dengan menghadirkan sajian kopi yang unik dan nikmat.
Hanya sayang, keahliannya meracik kopi para barista (sebagian, red) tidak atau kurang dibekali pengetahuan asal-usul kopi. Jenis-jenis kopi. Metode pengolahan biji kopi.
Begitu juga dengan pengetahuan kriteria kopi yang baik untuk dikonsumsi. Manfaat apa yang didapat setelah mengonsumsi kopi. Bahan dan alat untuk untuk mengolah kopi mulai pasca panen sampai kopi siap dinikmati. Serta, SOP untuk mengolah kopi, berikut cara menikmati kopi yang benar.
Mengapa hal penting? Karena selama menunggu racikan kopinya, pelanggan banyak keingintahuannya mengenai kopi dan dunia perkopian di sekelilingnya.
"Pernah hal ini kami alami di salah satu bandara dan hotel, kami tanya jenis kopi apa yang disajikan?"
Ternyata si barista menjawab, kopi hitam. Juga di salah satu SPBU, di menu tertulis kopi arabika, ternyata yang disajikan kopi racik (baca: rempah).
"Setelah kami tegur sapa, ternyata penyaji bin baristanya tetap ngeyel, bahwa kopi yang disajikan sudah sesuai pesanan yaitu kopi arabika."
Ini tentu lucu dong. Pakai dandan keren, pakai atribut ala barista, jawabnya sak enak udelnya sendiri. "Sesuai pesanan katanya," kata Bambang.
Nah, jadi, untuk para barista sebaiknya memang perlu menguasai tentang kopi dan dunianya. Kopi akan menjadi lebih nikmat jika pengetahuan yang menyeduh juga komplit. idi