Bareskrim Usut Dugaan Penistaan Agama Pimpinan Ponpes Al Zaytun
Kontroversi pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang atas dugaan penistaan agama terus memantik perhatian.
Mabes Polri mengambil langkah dengan mengusut dugaan penistaan agama oleh pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang. Untuk proses pengusutan Polri melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para ahli di bidangnya.
Menurut Kepala Bareskirim Polri Komjen Pol Agus Andrianto, untuk proses pengusutan, pihaknya akan melibatkan sejumlah saksi.”Tentu kami akan minta keterangan dari ahli dan MUI,” ujarnya dikutip di laman Polri, Minggu 25 Juni 2023.
Dikatakan Agus Adrianto,, pihaknya juga melakukan proses hukum lanjutan. Apalagi jika ditemukan ada indikasi dugaan pelanggaran pidana. "Kalau memang ada unsur penistaan agama pasti akan proses lanjut," tandas jenderal bintang tiga kelahiran Blora, Jawa Tengah ini.
Ditulis Ngopibareng.id Rabu 21 Juni 2023, seperti diketahui kontroversi di Ma'had Al-Zaytun terus menghebohkan. Pesantren pimpinan Panji Gumirang ini disebut dapat menjadi embrio kelompok teroris karena memiliki relasi yang kuat dengan Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9).
Dari penelitian dan pengakuan eks NII KW 9, ditemukan adanya hubungan Al Zaytun dengan NII KW 9. Menurut Kasubdit Kontra Radikal Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Budi Novijanto AKBP Budi Novijanto, figur Panji Gumilang sebagai pimpinan Al Zaytun juga adalah pimpinan NII KW 9.
Dia menjelaskan dalam ajaran yang dipraktikkan NII KW 9 di antaranya adalah memobilisasi dana dengan mengatasnamakan ajaran Islam yang diselewengkan. Selain itu pada ajaran NII KW 9 ditemukan adanya penafsiran ayat-ayat Al-Quran yang menyimpang serta paham takfiri atau menghukumi kafir kelompok-kelompok di luar NII KW 9.
Budi mengatakan, NII pernah dipimpin Abdullah Sungkar pada 1993 yang kemudian membentuk Jamaah Islamiyah (JI). Belakangan JI justru membangun afiliasi internasional dengan organisasi militan yang memiliki tujuan global.
Langkah JI tersebut menurut Budi sedikit berbeda dengan NII yang masih kukuh dengan tujuannya pada tingkat nasional.