Barcelona Keok 1-2 dari Madrid di Kandang Sendiri
Barcelona harus mengakui keperkasaan Real Madrid dalam laga El Clasico pertama musim ini di La Liga, Minggu 24 Oktober 2021. Pasalnya, Blaugrana harus menyerah 1-2 dari Los Blancos. Gol Sergio Aguero pada dua menit terakhir jelang laga usai tak bisa menyelamatkan muka Barca di depan fans sendiri. Hasil itu membuat Madrid keluar sebagai pemenang El Clasico pertama musim ini.
Real Madrid harus berterimakasih kepada dua pemain belakang, David Alaba dan Lucas Vazquez yang mencetak gol di laga ini. Ini juga sebagai penanda gol perdana Alaba bagi Madrid, dan gol pertamanya di laga El Clasico.
Kedua tim sama-sama bermain terbuka sejak awal pertandingan. Kedua tim sama-sama mengincar gol cepat di awal laga untuk memberi tekanan pada sang lawan di laga perdana ini. Barca yang bertindak sebagai tuan rumah sebenarnya mendapatkan peluang apik untuk membuka keunggulan di menit ke-24.
Berawal dari penetrasi Depay di sisi kiri pertahanan Madrid, pemain Belanda itu berhasil mengirim umpan cantik ke Sergino Dest yang tanpa pengawalan. Sayang, bek sayap yang diplot sebagai penyerang sayap kanan itu gagal mencetak gol.
Dest yang tak dijaga, sebenarnya tinggal menyontek bola untuk menjadi gol. Namun sayang, ia tak bisa mengonversi peluang emas itu. Tembakannya malah terbang jauh di atas mistar Thibaut Courtois.
Ironisnya, 8 menit setelah peluang Dest, justru Madrid mencetak gol pembuka melalui kaki Alaba. Madrid melancarkan serangan balik cepat dari sisi kiri pertahanan Barca. Bola kemudian dipindahkan ke sisi kanan yang kosong. Rodrygo di sisi kanan melakukan tusukan ke jantung pertahanan, dan langsung mengoper bola ke Alaba di sebelah kiri yang tak terkawal.
Eks pemain Bayern Munchen itu mendorong bola masuk kotak penalti Barca, dan langsung melepaskan tembakan keras ke sisi kiri gawang Marc Andre Ter-Stegen. Kiper Jerman itu tak bisa menghalau sepakan keras pemain asal Swiss tersebut. Skor 0-1 Madrid memimpin.
Setelah gol Alaba, Barca yang tak mau malu di rumah sendiri berusaha menyerang. Namun pertahanan Los Merengues terlalu kuat bagi mereka. Praktis, tak ada gol lagi terjadi di babak pertama.
Memasuki babak kedua, Ronald Koeman meminta anak asuhnya untuk bermain lebih agresif menyerang. Begitupula Carlo Ancelotti. Ia juga bermain terbuka agar keunggulan tak dikejar oleh Barca.
Memphis Depay dkk bermain dengan tempo lebih cepat dengan diiringi operan-operan yang efektif. Tak terlihat taktik tiki-taka ala Barcelona. Mereka lebih sering melakukan umpan direct ke lini depan. Sayangnya perubahan taktik itu belum cukup untuk Barca.
Begitupula bagi Madrid. Mereka juga sering melakukan penekanan ke lini depan dan lini tengah Barca untuk meluncurkan serangan balik cepat. Sayang mereka tak bisa menembus Gerard Pique dan kolega. Hingga menjelang babak kedua berakhir, pertandingan cenderung monoton dan tak ada gol yang tercipta. Madrid masih unggul 1-0.
Ketika pertandingan memasuki babak tambahan waktu. Madrid yang tampaknya belum puas dengan skor 1-0 terus melakukan serangan cepat. Barca terlihat mulai tak fokus di akhir pertandingan. Menit ke-90+4 Madrid memperbesar keunggulan dari Barcelona. Melalui serangan balik ala Don Carlo, Lucas Vazquez membawa Madrid unggul 0-2. Pemain sayap didikan akademi Madrid itu mendapat bola muntah hasil tendangan Rodrygo yang ditepis oleh ter Stegen. skor 2-0 Madrid memperbesar keunggulan.
Kebobolan gol kedua membuat Barca beringas. Koeman yang ingin posisinya aman, meminta anak asuhnya menyerang total. Mengurung pertahanan Madrid. Usaha meneer Belanda itu akhirnya berbuah manis. Saat pertandingan memasuki menit 90+6, Sergio Aguero berhasil mencetak satu-satunya gol bagi Barca usai menerima umpan tarik dari Dest. Skor 1-2 Barca mengejar. Sayang, gol Aguero adalah gol penutup di laga itu.