Barang Bawaan Jemaah Haji Diperketat, Larinya ke Pasar Tanah Abang
Diperketatnya barang bawaan jemaah haji, demi keselamatan penerbangan, mengakibatkan jemaah haji tidak bisa membawa oleh-oleh dari Tanah Suci dengan bebas.
Setiap jemaah haji Indonesia hanya diperbolehkan membawa barang bawaan seberat 32 kilogram.
Koper yang masuk dalam bagasi tidak boleh diisi oleh air zam zam, botol berisi cairan serta barang-barang membahayakan penerbangan.
Aturan ini membuka peluang bagi pedagang untuk membuka usaha oleh oleh dari Tanah Suci. Dalam pengamatan Ngopibareng.id di Tanah Abang Jakarta Pusat, marak bermunculan pedagang kagetan yang khusus menyediakan oleh-oleh dati Tanah Suci.
Bahkan banyak calon jemaah haji belanja oleh-oleh dari Tanah Suci sebelum berang haji. Yang mereka beli dari Pasar Tanah Abang umumnya berupa air zam zam, kacang arab, kismis, permen coklat, pacar, alis, tasbih, sajadah kopiah putih. Barang barang itu sudah dikemas dalam kantung plastik. Sehingga ketika pulang membagikan ke tamu yang datang.
Beberapa toko juga menyedikan paketan dalam satu kotak berisi antara lain, air zam zam dalam botol kecil, kismis, kacang arab dan permen coklat, dengan harga Rp 15.000 per paket.
Salah seorang pedagang oleh-oleh haji, Alisah mengatakan, ia mendapat berkah dari diperketatnya barang bawaan jemaah, membuat tokonya laris.
"Alhamdulillah omset penjualan pada musim haji naik cukup signifikan," tuturnya.
Menurut dia, dagangan yang paling banyak dicari air zam zam, kacang arab dan permen coklat. Ada juga yang mencari pernak pernik, bernuansa Timur Tengah. Tahun ini jualannya lebih ramai dibandingkan tahun lalu.
"Biasanya mereka beli oleh-oleh di Pasar Tanah Abang secara diam diam, jangan sampai ada yang tahu oleh oleh dari Tanah Suci itu made in Tanah Abang," ujar Lisa.
Seluruh barang bawaan jemaah haji Indonesia yang kepulangannya menggunakan maskapai Saudi Arabia Airlines dan Garuda Indonesia dibatasi maksimal hanya tiga puluh dua kilogram. Pembatasan barang bagasi dan bawaan jemaah haji Indonesia ini untuk keamanan dan keselamatan penerbangan mengingat terbatasnya daya angkut pesawat. Hal ini berlaku di dua bandara internasional King Abdul Aziz di Jeddah dan Amir Muhammad Bin Abdul Aziz di Madinah.
Pihak penerbangan Saudi Arabia Airlines dan Garuda Indonesia hanya menerima bagasi satu buah koper seberat tiga puluh dua kilogram dan satu buah tas yang dapat dibawa jemaah untuk di masukan kedalam kabin pesawat. Koper yang masuk dalam bagasi tidak boleh diisi oleh air zam zam, kompor, botol sprai atau semprotan dan barang lainnya yang mudah meledak di dalam pesawat.
Jika jemaah haji tetap menginginkan membawa seluruh barang bawaan yang telah melebihi ketentuan maka harus memalui perusahaan kargo dengan biaya sendiri.
Pihak maskapai penerbangan Saudi Arabia Airlines akan melakukan sweeping di bandara kepada setiap jemaah haji apakah tas yang dibawa sudah sesuai ketentuan. untuk itu kepada jemaah haji Indonesia diminta agar mentaati peraturan yang berlaku, jika membawa buah tangan untuk sanak saudara sebaiknya yang memang diperlukan dan belum ada di tanah air. Untuk air zam zam yang merupakan buah tangan wajib bagi jemaah, akan diberikan ketika jemaah haji sudah tiba di embarkasinya masing-masing.
Advertisement