Barang-barang Ini yang Ditinggalkan Rivan, sebelum Menghilang
Kepergian Rivanul Luqman Pradana, hingga kini masih menjadi misteri. Mahasiswa Fisika MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya angkatan 2015 itu dikabarkan menghilang sejak Selasa 25 September pukul 03.00 dini hari.
Rivan angkat kaki dari rumah kontrakannya tanpa membawa apa pun. Dompet, kartu indentitas, dan uang, ia tinggalkan semuanya di dalam kamarnya. Rivan pergi hanya membawa pakaian yang melekat di badan.
Sebelum pergi, Rivan sempat meninggalkan amplop berisi uang hasil jerih payahnya. Uang itu ditujukan untuk sang ayah dan ibunya. Amplop itu terdapat tulisan tangan: untuk ayah dan ibu.
"Uang itu, hasil dia ikut-ikut lomba. Ditulisi untuk ayah dan ibu," terang ibunya Rivan, Puji Rahayu sambil menahan air matanya yang akan tumpah.
Sosok Rivan memang lumayan mengkilat prestasi akademisnya. Juga juga aktif terlibat dalam peneltian-penelitian.
Terakhir, dia terlibat dalam penelitian Gelang Gering singkatan dari Gelang Monitoring Tingkat Kelelahan Tubuh. Gelang ini berfungsi menjadi peringatan dini terhadap serangan jantung.
Selain meninggalkan uang dalam amplop putih untuk ayah dan ibunya, sempat beredar kabar jika Rivan juga meninggalkan sepucuk surat. Isinya berbau ajakan untuk melakukan jihad.
Soal surat berisikan soal jihad ini, keluarga dan teman dekat enggan memberikan keterangan. Mereka memilih bungkam untuk merahasiakan.
Kepergian Rivan yang misterius ini, tentu saja membuat bingung keluarga. Setelah mendapatkan kabar anaknya pergi secara misterius,
Selasa sore Puji langsung bergegas ke Surabaya. Dia ingin memastikan kebenaran kabar anaknya yang menghilang.
Keluarga Rivan memang tinggal di Ponorogo. Puji mendapatkan kabar soal perginya anaknya ini dari Eva, teman dekat Rivan.
Sesampainya di rumah kontrakan Rivan, Puji mendapati bahwa putranya benar sudah tidak ada di sana. Puji tak percaya.
Bahkan, rekaman CCTV perumahan yang merekam Rivan saat berjalan keluar komplek tak dapat ia yakini sepenuhnya, "Kayaknya kok itu bukan anak saya, itu bukan Rivan," ujar Puji.
Puji tak yakin jika gambar di kamera CCTV itu adalah anaknya. Pasalnya perawakan dari laki-laki yang ada di dalam rekaman itu dianggapnya terlalu gemuk.
Sudah tiga hari ini, Puji berada di kontrakan Rivan. Ia memutuskan untuk tidur dan berada di kamar Rivan, sampai putra sulungnya itu kembali pulang. (tts)