Nasdem Surabaya Mulai Tahapan Visi Misi, Ini Prosesnya
Partai Nasdem Kota Surabaya mulai menggelar tahapan pemaparan visi dan misi dari 11 bakal calon Wali Kota Surabaya di Hotel Elmi, Surabaya, 26-27 Oktober 2019. Diikuti sebanyak sebelas orang pendaftar yang berhasrat menjadi calon orang nomor satu melalui partai yang didirikan Suryo Paloh itu.
Sebelas nama itu adalah Gunawan, Ali Azhara, Dwi Astuti, Vinsensius Awey, Ngatmisih, Budi Santoso, Harianto, Zahrul Azhar Asad, Firmansyah Ali, Soetjipto Joe Angga, Agustiawan Arie W.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Kepala Daerah (Bappilukada) Nasdem Surabaya, Mochamad Djauhari mengatakan, tahapan pemaparan visi misi ini merupakan lanjutan dari rangkaian pendaftaran bacawali.
"Tahap ini kami lakukan karena kami menginginkan calon terbaik. Kami menyadari, untuk menata Surabaya tidak bisa asal-asalan. Sehingga, kami sangat selektif dalam menentukan calon," katanya saat ditemui disela tahapan, Sabtu 26 Oktober 2019.
Ia menjelaskan, dalam tahapan ini ada tiga panelis yang didatangkan untuk menggali lebih dalam visi dan misi para bacalon. Di antaranya, Dr Suko Widodo, pakar komunikasi Universitas Airlangga, kemudian Ir Putu Rudy pakar perencanaan wilayah dan kota Institut Teknologi 10 Nopember.
"Pak Suko Widodo yang akan membahas persoalan birokrasi dan komunikasi kedaerahan, lalu Pak Putu Rudy membahas persoalan konsep pembangunan wilayah. Lalu yang komitmen partai dari tim Bappilu," paparnya.
Hasil pemaparan visi misi ini, kata Djauhari, akan dijadikan bahan pertimbangan utama dalam pemberian rekomendasi. Direncanakan, akan ada tiga nama yang akan mendapat rekomendasi dari Bappilukada ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) yang akan kembali melakukan penggodokan, kemudian terakhir akan disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Setelah berada di DPP, nantinya nama-nama yang direkomendasi akan disurvei melalui tim survei yang dimiliki partai.
Djauhari mengatakan, ada beberapa aspek yang harus dimiliki para bacalon. Di antaranya memiliki aspek elektabilitas, aspek akseptabilitas, aspek popularitas, dan finansial yang cukup untuk berkampanye.
Sementara itu, salah satu panelis Suko Widodo mengatakan, dalam pemaparan visi misi ini tim panelis mencari sosok yang benar-benar siap untuk melayani masyarakat.
"Bacalon harus mempunyai basis data yang memadai terkait warganya karena itu hal wajib agar bisa menentukan langkah kebijakan yang akan diambil," katanya.