Warganya Coba Bunuh Diri, Perangkat di Kediri Beri Pendampingan
Warga Perumnas Kelurahan Ngeronggo Kota Kediri dikejutkan dengan kabar salah satu warga di lingkungan setenpat nekat melakukan percobaan bunuh diri, pada Senin, 27 Juli 2020, sekitar pukul 14.45 wib. Aksi nekat ini dilakoni oleh seorang pemuda berinisial FA. Pemuda berusia 24 tahun tersebut mencoba bunuh diri dengan menyayat tangan kananya dengan pisau jenis cutter.
Beruntung perbuatan nekat FA ini keburu diketahui oleh neneknya yang tinggal satu rumah. Melihat kondisi cucunya seperti itu, sang nenek berteriak meminta pertolongan warga. Peristiwa ini kemudian diadukan ke Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri. Petugas Satpol yang mendapat laporan terkait kejadian ini langsung mendatangi rumah korban.
Begitu tiba di lokasi, petugas sudah mengetahui kondisi tangan kanan FA dalam keadaan bersimbah darah. Khawatir dengan keselamatan nyawa FA, petugas kemudian membawa bersangkutan ke Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran 2. Dari pemeriksaan medis diketahu jika FA mengalami luka dua sayatan. Beruntung sayatan tadi hanya mengenai bagian luar, tidak sampai mengarah ke urat nadi.
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, FA kemudian diantar ke kantor Kelurahan setempat. "Selesai perawatan dari RS Gambiran selanjutnya dibawa ke Kantor Kel. Ngronggo untuk diserahkan ke tiga pilar tingkat kelurahan dan melibatkan orang tuanya, Ketua RT dan RW," Kata Nurkamid selaku Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri. Sedangkan pisau telah diserahkan pada aparat.
Belakangan diketahui jika motivasi korban mencoba mengakhiri hidup diduga dikarenakan permasalahan keluarga. "Kemungkinan permasalahan keluarga. Yang bersangkutan ini kan , sudah cerai dengan isterinya, dan mempunyai satu orang anak yang baru berusia 4 tahun," Papar Nurkamid dikonfirmasi melalui ponselnya.
Selama bercerai dengan istrinya, FA memutuskan tinggal bersama neneknya. Sementara ibunya tinggal terpisah di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. “Bersangkutan kami serahkan kepada pihak perangkat untuk dilakukan pendampingan," terang Nurkamid.
Nurkamid menjelaskan agar peristiwa serupa tidak kembali terulang, peran dari pihak keluarga dan perangkat sangat diperlukan, dalam memberikan pemahaman dan dukungan moril kepada FA.