Banyuwangi Terpaksa Pakai Stok Vaksin Dosis Kedua, Ini Sebabnya
Banyuwangi akan menggunakan stok vaksin dosis kedua untuk melakukan percepatan vaksinasi Covid-19. Tujuannya agar segera mencapai target 70 persen dari total target vaksinasi Banyuwangi sebanyak 1.340.222 orang. Langkah ini bagian dari upaya Banyuwangi untuk bisa turun ke level 1 PPKM.
Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono menyatakan, selama ini Banyuwangi dianggap memiliki stok vaksin yang melimpah. Menurutnya, stok vaksin tersebut sebenarnya merupakan jatah untuk melakukan vaksinasi dosis kedua.
“Stok vaksin ini sebenarnya digunakan untuk dosis kedua. Jangan sampai dosis pertama disuntik nanti pada saat dosis kedua tidak ada vaksinnya,” tegasnya, Kamis, 30 September 2021.
Namun Pemkab Banyuwangi sudah mendapatkan instruksi dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Panjaitan, untuk menghabiskan stok vaksin yang ada.
Instruksi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu disampaikan pada saat pelaksanaan vidcon (video converence), Rabu, 29 September 2021 kemarin.
Oleh karena itu, Pemkab Banyuwangi segera menghabiskan stok vaksin yang saat ini dimiliki untuk mencapai target 70 persen vaksinasi dosis pertama. Jika nanti persediaan vaksin sudah habis, kata Mujiono, pihaknya akan segera melaporkannya ke pusat. “Misalkan (stok vaksin) mau habis kami menyampaikan lagi pada pusat supaya segera bisa didrop kembali. Supaya ada persediaan kembali,” tegasnya.
Saat ini, menurutnya, suplai vaksin datang terus. Sehingga stok vaksin yang dimiliki Banyuwangi sudah lumayan banyak. Mujiono mengistilahkan stok vaksin untuk dosis kedua ini dipinjam dulu untuk melaksanakan vaksinansi dosis satu supaya tercapai 70 persen. “Kami bersyukur kemarin target vaksinasi untuk tetap bertahan di level 2 PPK tercapai kemudian stok vaksin kita masih ada,” ujarnya.
Lebih jauh, Mujiono menambahkan, penggunaan stok vaksin dosis kedua ini dilakukan dalam upaya percepatan untuk masuk level 1 PPKM. Di mana untuk masuk level satu capaian vaksinasi dosis pertama harus mencapai 70 persen dari sasaran. Untuk mencapai 70 persen vaksinasi ini, lanjutnya butuh kolaborasi, sinkronisasi semua pihak mulai TNI, Polri, legislatif, eksekuif dan komponen masyarakat yang lain.
Dalam hitungannya, dengan capaian vaksinasi 53 persen saat ini, membutuhkan waktu sekitar 25 hari untuk mencapai 70 persen. Namun, dirinya ingin capaian 70 persen itu bisa diraih lebih cepat lagi yakni dalam waktu 2 minggu saja. Target 2 minggu ini bisa dicapai dengan syarat pelaksanaan vaksinasi harian minimal sebanyak 15.000 orang.
“Harus konsisten teman-teman Dinkes (Dinas Kesehatan), harus tercapai minimal 15 ribu (vaksin). Kita saat ini sudah bisa 14 ribu perhari,” katanya.