Banyuwangi Tambah 73 Kasus Covid-19, 71 Dari Klaster Pesantren
Hari inim Jumat 21 Agustus 2020 terdapat lonjakan penambahan kasus konfirmasi covid-19 di Banyuwangi, dengan total 73 kasus baru. Sebanyak 71 di antaranya merupakan santri dari klaster salah satu Pondok Pesantren di Banyuwangi. Sementara dua lainnya merupakan pasien di luar klaster pesantren.
Dengan penambahan kasus ini, total kasus Covid-19 di Banyuwangi sebanyak 187 orang. 77 orang telah sembuh, 5 orang meninggal dunia, dan masih dalam perawatan 105 orang
"Tecatat hari ini ada 73 kasus. 73 itu berasal dari hasil tracing dari konfirmasi yang lainnya dan sebagian besar berasal dari pondok pesantren di Banyuwangi," kata Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan GTPP Covid-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono, Jumat, 21 Agustus 2020.
Dia menjelaskan, sebagian besar santri yang positif ini tidak memiliki gejala klinis. Kalaupun ada gejalanya hanya gejala ringan. Sehingga, kata pria yang akrab dipanggil Rio ini, sesuai dengan pedoman penanganan Covid-19, revisi kelima yang paling update, orang-orang dengan konfirmasi positif yang menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala itu bisa melakukan isolasi mandiri.
"Mandiri itu artinya di rumah atau di tempat lain di luar rumah sakit. Maka mengingat banyaknya jumlah santri yang terkonfirmasi di sana, kita sudah memutuskan untuk melakukan isolasi di lingkungan pondok di sana," bebernya.
Rio menambahkan, Gugus Tugas Kabupaten pada pagi hari tadi sudah melakukan tinjau lapangan untuk melakukan assesment terhadap ruangan yang akan dijadikan tempat isolasi tersebut. Pada saat yang sama, tim kesehatan juga melakukan pemeriksaan fisik awal pada seluruh santri yang terkonfirmasi positif.
"Jadi selama masa isolasi yang 10 hari, kita akan menerjunkan tim kesehatan yang merupakan gabungan dari RSUD Genteng dan Puskesmas yang ada di Banyuwangi," tegasnya.
Dalam sehari, paling tidak akan dikirim satu dokter dan perawat ke lokasi isolasi mandiri untuk melakukan pemeriksaan dan melayani kebutuhan kesehatan di lingkungan pondok tersebut.
Dijelaskan, klaster pesantren ini diketahui dari laporan Puskesmas setempat pada Jumat, 14 Agustus 2020 lalu. Saat itu dilaporkan adanya 4 santri dilakukan rapid test dan hasilnya dinyatakan reaktif. Selanjutnya dilakukan survei epidemiologi dan melakukan tracing kontak erat dari 4 santri tersebut.
Selanjutnya dilakukan rapid test pada 502 santri yang merupakan kontak erat dan santri yang memiliki gejala klinis mengarah pada Covid-19.
"Akhirnya didapatkan 96 santri yang reaktif. Kemudian dilakukan swab massal kepada mereka, dan hasilnya keluar kemarin, serta hari ini," kata Rio.
Dari 96 sampel swab santri yang diambil, diketahui saat ini hasilnya ada 77 santri yang konfirmasi terpapar covid-19, negatif 13, dan 6 sisanya belum keluar hasilnya.