Banyuwangi Siapkan Gedung Khusus Bagi Pasien Covid-19 OTG
Satgas Covid-19 Banyuwangi menyiapkan tempat khusus untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tidak miliki gejala klinis atau orang tanpa gejala (OTG). Langkah ini diambil karena ada indikasi pasien positif yang melakukan isolasi mandiri tidak menaati protokol Kesehatan dan justru menulari keluarganya.
Tempat yang dipilih untuk isolasi mandiri ini adalah Gedung Balai Diklat di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Hal itu disampaikan Juru bBicara Satgas Covid-19 Banyuwangi, dr. Widji Lestariono.
Menurutnya, angka penularan Covid-19 di Banyuwangi cukup tinggi belakangan ini. Setelah dilakukan analisa, ada kemungkinan penularan ini dari penderita terkonfirmasi positif Covid-19 OTG yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
"Ini dalam pemantauan, ternyata banyak (isolasi mandiri) yang tidak dilakukan dengan tertib. Dan bahkan menulari anggota keluarga. Sehingga banyak sekali anggota keluarga yang tertular dari orang tersebut," tegasnya.
Dia menyatakan, kondisi ini memicu terjadinya klaster keluarga. Dia menyebut, saat ini klaster Keluarga di Banyuwangi cukup tinggi. Beberapa hari lalu jumlah klaster keluarga sudah mencapai angka 85 klaster.
Untuk memutus mata rantai penularan tersebut, penderita konfirmasi positif Covid-19 yang tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri. Sesuai dengan pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 revisi kelima yang paling update, kata Rio, penderita konfirmasi positif yang tanpa gejala atau dengan gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri.
"Isolasi mandiri itu isolasi di rumah atau di tempat lain di luar rumah sakit. Jadi sebenarnya memang boleh isolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Namun, dia menegaskan, dalam pantauan ternyata pasien OTG ini tidak tertib. Selain menulari anggota keluarga di dalam rumah, juga disinyalir ada yang masih tidak melaksanakan protokol kesehatan. Masih banyak yang keluar rumah berinteraksi dengan orang lain dan lain sebagainya.
"Oleh sebab itu, maka Satgas kabupaten memutuskan untuk mengisolasi mereka semua yang sedang isolasi mandiri di rumah ke suatu tempat yang terpusat. Dan tempat yang kita pilih adalah gedung Diklat di Licin," tegasnya.
Tempat ini dipilih karena di sana sudah tersedia kamar-kamar berikut dengan tempat tidur dan kelengkapan lainnya termasuk kamar mandi. Ada lebih dari 100 kamar di tempat itu. Saat ini menurutnya mulai hari ini, Kamis 17 September 2020 sedang dilakukan penyiapan.
Pada saat yang sama, menurut Rio, Satgas di masing-masing kecamataan berkoordinasi dan melakukan inventarisasi pasien konfirmasi tanpa gejala yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Kemudian jika sudah siap, akan dievakuasi ke Licin tersebut. Jadi tahapannya masih inventarisasi OTG tersebut dan juga penyiapan Gedung Diklat," ujar lulusan Universitas Airlangga ini.
Untuk tenaga kesehatan yang disiapkan di tempat itu, menurutnya secara umum tidak perlu terlalu banyak, karena pasien-pasien ini tidak memiliki gejala atau keluhan apa-apa. Mereka hanya perlu isolasi, di mana prinsip isolasi itu tidak berinteraksi dengan orang lain. Sehingga kemungkinan tenaga kesehatan sifatnya umum bersama dengan pengamanan dan pengawasan.
"Kalau di rumah masih dikhawatirkan. Kalau di sana kan ada pengawasan," ungkapnya.
Saat ini, dari 173 penderita konfirmasi positif covid-19 yang masih aktif, 53 diantaranya diisolasi di rumah sakit karena ada gejala. Sisanya 120 orang itu sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.