Banyuwangi Siapkan 3 RS Tangani Ibu Hamil Positif Covid-19
Mengantisipasi adanya ibu hamil yang hendak melahirkan dalam kondisi reaktif atau terkonfirmasi positif covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi telah menyiapkan tiga rumah sakit rujukan yang khusus menangani hal ini.
"Sudah kita buat solusi. Jadi ada 3 rumah sakit yang paling depan nanti untuk menerima rujukan ibu hamil yang reaktif maupun yang positif (Covid-19)," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono atau biasa disapa dokter Rio, Selasa, 6 Oktober 2020.
Tiga Rumah Sakit rujukan yang sudah disiapkan untuk menangani ibu hamil reaktif atau terkonfirmasi Positif Covid-19 yang hendak melahirkan adalah RSUD Blambangan, RSUD Genteng dan RS Al-Huda, Genteng.
"Ini yang akan menerima pasien ibu hamil khusus covid-19," jelas pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi ini.
Ketiga rumah sakit tersebut, menurut dokter Rio, sudah menyiapkan ruangan dan petugas khusus untuk penanganan ibu hamil reaktif atau positif Covid-19 yang akan melahirkan. Bahkan, jika proses melahirkan itu harus melalui operasi pun ketiga rumah sakit ini sudah siap.
"Ada tempat khusus kalau mereka butuh operasi di ruang khsusus untuk covid-19," tegasnya.
Sebelumnya, pada Senin, 21 September 2020, salah seorang warga, AW, warga Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi harus melahirkan di dalam ambulans. Selama hamil, AW diketahui tinggal di Bali. Dua hari setelah tiba di Banyuwangi, AW yang tengah hamil mengeluhkan sakit perut.
Lalu dia melakukan pemeriksaan ke Puskesmas Klatak. Saat itu diketahui AW sudah dalam kondisi pembukaan lima. Informasi yang diterima, selama berada di Bali AW tidak pernah memeriksakan kehamilannya.
Mengacu pada protokol kesehatan Covid-19, seorang ibu yang akan melahirkan diwajibkan menyertakan surat keterangan rapid test dengan hasil non reaktif dan buku Kesehatan Ibu dan Anak yang berisi catatan kesehatan selama kehamilan. Saat dilakukan rapid test pada AW, ternyata hasilnya reaktif.
"Sesuai SOP, pasien yang reaktif harus ditangani di RS, sehingga waktu itu kami langsung berkoordinasi dengan RS. Memang susah cari kamar untuk tindakan atau operasi untuk melahirkan bagi ibu hamil, apalagi yang hasil rapid testnya reaktif. Akhirnya, saat proses koordinasi tersebut, beliau melahirkan bayinya, dan langsung kami tangani di ambulans. Alhamdulillah bayi dan ibunya sehat,” ujar bidan yang menangani proses kelahiran, Alfiul Farida, saat itu.
Advertisement