Banyuwangi Rebound, Cara Ipuk Gotong Royong Pulihkan Ekonomi
Dalam rangka pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19, Pemkab Banyuwangi meluncurkan Banyuwangi Rebound. Sebuah gerakan untuk memotivasi masyarakat untuk bekerja agar Banyuwangi menjadi lebih baik lagi. Program ini diluncurkan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin, 10 Januari 2022.
“Ini gerakan dalam memotivasi seluruh masyarakat Banyuwangi, seluruh orang yang tinggal di Banyuwangi untuk sama-sama bergerak, untuk sama-sama berbuat, agar Banyuwangi ini lebih tinggi lagi lompatannya. Apa yang sudah dicapai Banyuwangi ini biar lebih baik lagi,” jelas Bupati Ipuk Fiestiandani.
Dia menjelaskan, Banyuwangi Rebound ini tidak hanya dilakukan Pemkab Banyuwangi saja, bukan hanya tokoh agamanya, bukan hanya organisasi masyarakatnya saja. Namun menurutnya, semua masyarakat Banyuwangi harus melakukan rebound. Termasuk anak mudanya dan kalangan keluarganya juga harus melakukan rebound.
“Golnya kesejahteraan masyarakat dengan cara membuat ekosistem ekonomi,” tegasnya.
Menurutnya, program ini dilakukan agar seluruh masyarakat Banyuwangi bisa survive di masa pandemi Covid-19 ini. Bagaimana meningkatkan kesehatan masyarakat, memulihkan ekonomi dan bagaimana bisa menjaga keharmonisan.
“Jadi kalau kita sehat akhirnya bisa bekerja bisa mencari nafkah. Kalau sudah bisa mencari nafkah bisa membantu yang lain, sederhananya seperti itu,” bebernya.
Berkaitan dengan Banyuwangi Rebound ini, untuk anak-anak muda, ke depan Pemkab Banyuwangi akan membuat Youth Ekonomi. Pemkab Banyuwangi akan membuat ekosistem ekonomi bagi anak-anak muda dalam bidang ekonomi.
“Karena ini bentuknya ekosistem kita bukan bicara dinas per dinas, semua saling melengkapi. Ekosistem ekonomi, UMKM jalan, pendidikan jalan, kesehatannya jalan, infrastrukturnya jalan, jadi semuanya jalan,” tegasnya.
Dia menambahkan, tokoh agama juga memiliki peran yang sangat penting dalam Banyuwangi Rebound ini. Sebab Banyuwangi memiliki modal sosial yang besar. Dia menyebut semua agama ada di Banyuwangi, semua suku juga ada di Banyuwangi.
“Maka yang bisa menyatukan ini salah satunya adalah tokoh agama. Kita tidak akan lepas dari ketuhanan. Kita percaya kepada Tuhan, maka doa-doa, kegiatan keagamaan ini juga penting,” pungkasnya.
Advertisement