Banyuwangi Penyangga Utama Pertemua IMF-World Bank Group
Perhelatan Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) - World Bank Group (WBG) makin dekat. Namun, Banyuwangi sudah memperlihatkan kesiapannya.
Banyuwangi adalah penyangga buat pertemuan yang akan berlangsung di Bali, Oktober 2018.
Kesiapan Banyuwangi disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Tepatnya saat membuka seminar dalam program “Voyage to Indonesia” di Banyuwangi, Rabu (19/8).
“Kita memilih Banyuwangi ini karena dianggap unik. Banyuwangi ini menggambarkan bahwa berbagai macam kegiatan pariwisata di Indonesia bisa dikembangkan oleh daerah, dan biasanya didukung leadership, peran kepala daerahnya menjadi sangat penting,” ujar Sri Mulyani.
Menteri terbaik dunia di ajang World Government Summit 2018 itu, juga memuji Bupati Banyuwangi.
“Bupati Banyuwangi adalah salah seorang bupati yang memiliki visi, kreativitas yg menciptakan kegiatan-kegiatan yang sangat impresif dalam mengembangkan masyarakat,” imbuh Sri Mulyani.
Selain Menkeu, hadir dalam seminar itu berbagai pemangku kepentingan di industri pariwisata. Baik dari dalam maupun luar negeri.
Di antaranya Utusan Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim Rachmat Witoelar, Program Leader Bank Dunia Yongmei Zhou, Deputi Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman, Dewan Eksekutif Pacific Asia Travel Association Abdulla Ghiyas, dan CEO ayojalanjalan.com Muhammad Syafaat.
Sri menambahkan, dalam konteks ekonomi nasional, pembangunan pariwisata bisa membantu ekonomi rakyat sekaligus menambah devisa negara.
Namun, pariwisata bukan semata penerimaan devisa, namun lebih pada bagaimana masyarakat menikmati pembangunan pariwisata.
“Oleh karena itu, pengembangan pariwisata harus inklusif. Banyuwangi sekali lagi menjadi tempat yang bisa dijadikan contoh dalam menciptakan pariwisata yang inklusif. Ada homestay rakyat, ada pelibatan rakyat dalam kegiatan pariwisata,” kata Sri Mulyani.
Terkait ajang IMF-WB Annual Meetings, imbuh SMI, saat ini persiapan sudah 94 persen. Termasuk Banyuwangi sebagai daerah penyangga terus disiapkan. Akhir September, semua persiapan sudah mencapai 100 persen. Ajang ini diikuti 17.000 delegasi berbagai negara di dunia.
“Minggu ini kami cek infrastruktur IT untuk memperlancar konektivitas,” ujarnya.
Sedangkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat. Karena, terus mendukung daerah untuk mengembangkam berbagai sektor potensial.
“Infrastruktur ke akses destinasi wisata juga telah dibantu pemerintah pusat, terima kasih dukungan pendanaannya Ibu Sri Mulyani. Khusus ajang IMF-WB ini, kami yakin bisa ikut menggerakkan ekonomi lokal,” kata Anas.
Pemerintah pusat sendiri telah menuntaskan perbaikan akses ke Kawah Ijen yang memiliki fenomena api biru (blue flame) mendunia, serta akses ke Taman Nasional Alas Purwo yang memiliki Pantai Plengkung (G-Land) dengan ombak selancar terbaik dunia dan Sabana Sadengan sebagai habitat banteng. Dana sekitar Rp50 miliar telah dialokasikan untuk perbaikan itu.
Adapun melalui perusahaan negara PT Angkasa Pura II telah dikucurkan ratusan miliar untuk penebalan dan perpanjangan landasan Bandara Banyuwangi, serta perluasan apron. Bandara Banyuwangi nantinya bakal didarati oleh rombongan menteri keuangan sejumlah negara yang mengikuti ajang IMF-WB.
“Insya Allah Banyuwangi siap menyambut ajang IMF-WB. Kami menargetkan bisa menggaet 1.500-2.000 delegasi. Apalagi ada banyak hotel berbintang baru yang telah beroperasi, jadi fasilitas makin lengkap,” pungkas Anas.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengatakan semangat Indonesia Incorporated sangat dibutuhkan untuk menyukseskan event sebesar pertemuan IMF-WBG.
“Semangatnya harus sama. Semua bekerjasama. Semua bergerak untuk Indonesia. Karena, event ini sangat bergengsi dan akan disorot media internasional. Reputasi Indonesia akan dipertaruhkan. Oleh karena itu, semua harus bekerja sama,” katanya. (*)
Advertisement