Banyuwangi Nomine Kuat Masuk Global Geopark Network UNESCO
Banyuwangi Nomine Kuat Masuk Global Geopark Network UNESCO
Global Geopark Network (GGN) UNESCO makin terbuka lebar untuk Banyuwangi. Lebarnya langkah Banyuwangi menjadi bagian dari jejaring GGN ini dibuktikan dengan hadirnya Sekjen GGN UNESCO Guy Martini pada 31 Desember 2018 lalu.
Saat menjelang tahun baru 2019 itu Guy Martini dibuat terpukau ketika mengunjungi Pantai Pulau Merah, Gunung Ijen, dan Desa Adat Kemiren.
"Kesimpulan saya, Banyuwangi sangat potensial dan lengkap, baik gelogical-nya, lingkungan alamnya, intangible heritage cultural (warisan budaya tak benda) hingga keanekaragaman hayatinya. Saya kira Banyuwangi punya semua elemen potensial untuk menjadi bagian dari Global Geopark Network,” ujar Martini.
Sebagai bagian dari Geopark Nasional, Banyuwangi merupakan paket lengkap. Menurutnya Geopark tidak hanya sekadar bicara alam semata, tetapi seluruh aspek di dalamnya, seperti hayati dan kebudayaan.
Itu semua dimiliki Banyuwangi. Daerah ini memiliki kekayaan warisan geologi yang luar biasa dan lengkap, mulai Pantai Pulau Merah, Gunung Ijen, jejeran taman nasional, hingga Suku Osing yang memiliki akar budaya yang kuat.
"Pulau Merah punya panorama yang indah, kami sempat berbicara dengan penduduk lokal yang terlibat sebagai relawan ataupun lifeguard. Saya terkesan, karena mereka terlibat memberikan edukasi keselamatan kepada anak-anak sekolah dan pengunjung, juga mau mengajari selancar," ujarnya.
Martini juga sangat terkesan dengan Gunung Ijen serta Taman Gandrung Terakota dengan visualisasi ratusan penari Gandrung di kaki Gunung Ijen. Bagi dia, Gunung Ijen sangat menawan dari sisi geologi, lingkungan alam, dan kehidupan warga lokalnya.
“Saya melihat kisah fantastik tentang gunung berapi, juga hutan yang indah dan mengagumkan di sepanjang perjalanan menuju Ijen," ujar Martini.
Kata Martini, dengan berupaya menjadi bagian geopark dunia sebenarnya Banyuwangi tengah menyiapkan rumah masa depan yang mampu memberi dampak positif bagi warga.
"Sehingga bukan hanya memelihara kekayaan alam, namun juga bermanfaat bagi masyarakat setempat, mampu membangun konsep perekonomian dan pembangunan berkelanjutan dengan mengedepankan kearifan budaya lokal," terangnya.
Dengan menjadi jaringan geopark dunia, Banyuwangi nantinya tidak akan terjebak dalam arus mass tourism. Sebagaimana hal itu terjadi di banyak tempat lainnya di dunia.(*)
Advertisement